Pemkab Bondowoso Kawal Intensif Petani Kunyit dan Jahe

Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni saat menerima sertifikat International dari Control Union didampingi Kadis Pertanian H Munandar. [Samsul Tahar]

Bondowoso, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas pertanian melakukan pengawalan secara intensif kepada petani kunyit dan Jahe yang berada diempat kecamatan yang menjadi sentral untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sehingga mampu bertahan dipersaingan pasar internasional.
Sebagaimana diketahui sentra Kunyit dan Jahe terdapat di Empak kecamatan, diantaranya, kecamatan Cermee, Botolinggo, Prajekan, dan Klabang dengan lahan tanam seluas sedikitnya 5000 hektar. “Dinas pertanian dalam hal ini melakukan pengawalan dengan menfasilitasi para petani kunyit dan Jahe, yang dimulai sejak dari perencanaan teknis, pelaksanaan, evaluasi dan monitoring,” ungkap H. Munandar, SP, M.M, Kepala Dinas pertanian kabupateb Bondowoso pada Bhirawa, Rabu (18/4) kemarin.
Dalam melakukan pengawalan pada petani, lanjut Munandar, Dinas pertanian melakukan tiga macam pembinaan, di antaranya, pertama Dinas pertanian melakukan pembinaan secara langsung, dengan cara melakukan pertemuam langsung antar pembina tingkat kabupaten, petugas lapang dan kelompok tani, Kedua, pembinaan langsung malakukan praktek yang dinamakan sekolah lapang Jahe Kunyit sesuai SOP. “Selain itu, Dinas Pertanian melakukan pembinaan tidak langsung melalui media Internet baik dengan memenfaatkan Whats aap dan Radio,” lanjutnya.
Lebih lanjut Munandar menjelaskan bahwa, Dinas pertania melakukan pembinaan secara intensif melalui petugas lapangan yang dipimpin oleh H Sahroni, sebagai koordintor Balai penyuluh (BP) Klabang. Selain itu, kata dia, dinas Pertanian melakukan monitoring, yang dilakukan setiap bulan satu kali untuk melihat perkembangan dan kondisi tanaman baik Kunyit dan Jahe dilapangan. Sedangkan pendampingnya, satu desa satu petugas lapangan, pendamping tersebut sudah memiliki keahlian berbagai macam bidang tanaman/komoditas (polivalen). “Sekali panen bisa memperoleh kurang lebih 15 ton, dan semakin banyak memberikan pupuk kandang maka hasilnya akan semakin maksimal,” imbuhnya.
Khusus untuk masalah pemasaran dan distribusi, Munandar mengungkapkan jika semua diserahkan pada petani, dalam hal ini dinas hanya sebatas memfailitasi, mendampingi dan memberikan pembinaan, salah satu pemasarannya petani mejual hasil tanaman Kunyit dan Jahenya kepada PT Navil Natural Bondowoso, yang nantinya di diatribusikan dan di exspor ke Negara -negara Eropa seperti India, Ingris, di exspor ke Negara Tailan, Singapura dan Malaysia.
Sebagaimana mana diketahui, saat ini kunyit dan jahe Bondowoso mampu menembus pasar Eropa setelah sebelumnya mendapatkan sertifikasi International dari Control Union selaku lembaga sertifikasi yang berpusat di Belanda, penyampaian tersebut dilakukan langsung pada Bupati Amin Said Husni di Pendopo beberapa waktu lalu. [har]

Tags: