Pemkab dan Bulog Probolinggo Gelar OP Pasar

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Probolinggo, Bhirawa
Bulog Sub Divre Probolinggo dan Pemkab Probolinggo, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat, mulai menggelar Operasi Pasar (OP) di Pasar Dringu, Pasar Leces, Semampir, Kec Kraksaan dan seterusnya di beberapa pasar yang ada di wilayahnya khusus untuk beras. Dalam OP itu harga beras yang dilepas ke konsumen Rp41 ribu per 5 kg.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab Probolinggo, Sidik Widjanarko, Senin (8/12) mengungkapkan, OP dilakukan sejak tiga pekan lalu, yaitu menyisir dari daerah bagian barat Kab Probolinggo, tepatnya di Pasar Dringu dan Pasar Leces.
Dari sisi stok yang ada pada Bulog Divre Probolinggo, tak ada masalah. Kini stok beras Bulog yang ada ini dinilai cukup untuk kebutuhan masyarakat. Selain itu, untuk sementara OP direncanakan satu kali sambil melihat kemampuan pasar. Jika masih dibutuhkan akan dipertimbangan untuk OP putaran berikutnya. Sementara harga beras di pasar tradisional di Kab Probolinggo, masih bertahan lebih dari level standart, melebihi dari harga yang diberikan Bulog saat ini.
”Kami berharap untuk permintaan beras di Kab Probolinggo, tetap berjalan datar sesuai dengan stok yang ada,” katanya.
Dari itu, dirinya akan selalu mensuplai beras terhadap masyarakat menyusul adanya kenaikan BBM ini, selama persediaan beras masih maksimal, serta kualitas beras yang disediakan dibutuhkan dan cocok dikonsumsi masyarakat.
Dengan harga yang diberikan pihaknya memang jauh dari harga dipasaran, dimana harga dipasaran beras medium dengan harga Rp9.500 per kg, sedangkan kami menjual dengan harga Rp8.200 per kg. Dengan begitu dalam waktu hanya dua jam saja beras yang kami bawa sebanyak 1,5 ton langsung habis.
”Maka kami akan terus melakukan pemantauan di pasar mengenai harga 9 bahan pokok, jika harga yang ada dipaaran dirasakan melambus diatas rata-rata maka kami siap melakukan operasi pasar besar-besaran, terhadap sembilan bahan pokok yang ada itu,” kataya.
Dengan kenaikan BBM saat ini pengaruhnya sangat besar terhadap harga sembilan bahan pokok, alasan pedagang ongkos angkutnya ikut naik, seperti cabe rawit saat ini sudah tembus Rp100 ribu per kg. Cabe merah besar harga dipasaran sudah sampai Rp120 ribu per kg. Bayangkan saja masyarakat tak berani beli banyak sebab satu biji saja seharga Rp1.000,” katanya.
Tak hanya harga sembilan bahan pokok yang ikut naik, harga ikan lautpun naik drastis di beberapa pasar tradisional, seperti ikan gurami yang semula sebelum kenaikan BBM dengan harga Rp20 ribu per kg, kini harganya sudah mencapai Rp30 ribu per kg. Demikian juga dengan harga ikan lainnya kenaikannya antara Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per kg, harga kelapa sayur yang semula Rp5 ribu per buah naik menjadi Rp8 ribu hingga Rp10 ribu per buah.[wap]

Tags: