![Yuyun Baharita, Komisioner KPU (kanan) didampingi Dra Yuli Haris , Kasie Informasi Setda (tengah ) dan Dra Kustiati, Sekretaris KPU Lumajang (kiri) dalam pertemuannya dengan wartawan di KPU Lumajang. [dayat/bhirawa]](http://harianbhirawa.co.id/wp-content/uploads/2014/04/3-Adv-Kamis-3-April-Foto-2-150x150.jpg)
Yuyun Baharita, Komisioner KPU (kanan) didampingi Dra Yuli Haris , Kasie Informasi Setda (tengah ) dan Dra Kustiati, Sekretaris KPU Lumajang (kiri) dalam pertemuannya dengan wartawan di KPU Lumajang. [dayat/bhirawa]
Pemkab dan KPU Kab Lumajang terus mendorong pelaksanaan Pemilu 2014 baik legilslatif maupun Presiden. Hal ini tercermin dengan pertemuan antara para awak media dengan dua institusi tersebut di kantor KPU Lumajang, Rabu (02/04/2014) kemarin.
Sejumlah hal disampaikan oleh institusi tersebut. Hadir dalam acara ini, Dra Yuli Haris Kasie Informasi Bagian Humas Setda, Dra Kustiati Sekretaris KPU dan Komisioner KPU Lumajang Yuyun Baharita.
Kasie Informasi , Setda Lumajang Dra Yuli Haris mengungkapkan, Pemilu baik legislatif maupun Presiden tahun 2014 ini memberikan nilai yang strategis. ” Untuk itu perlu dukungan semua pihak untuk mensukseskannya,” katanya.
Untuk, peran serta masyarakat harus terus dibangkitkan. ” Sehingga akhirnya Pemilu benar-benar menghasilkan seperti yang menjadi harapan semua pihak,” tambahnya. Menurutnya, semua pihak mempunyai kewajiban yang sama untuk mensukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini.
Lebih lanjut Yuli Haris mengharapkan agar keberadaan media juga turut serta menjadikan Pemilu 2014 menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. ” Banyak hal bisa dilakukan media dalam upaya turut mendukung dan mensukseskan Pemilu ini,” jelasnya.
Sajian berita yang berimbang, obyektif dan proporsional akan menjadi bahan acuan bagi masyarakat khususnya pemilih dalam menggunakan hak konstitusinya. ”Sajian berita yang menyejukkan situasi dan kondisi masyarakat juga berpengaruh terhadap pelaksanaan Pemilu,” tandasnya.
Sekretaris KPU Lumajang Dra Kustiati menjelaskan acara pertemuan ini sengaja dilakukan agar para awak media bisa mengetahui berbagai hal berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu 2014.
” Khususnya segala persiapan yang dilakukan mnejelang Pemilu LegistlTIF 9 April 2014 mendatan,” katanya. Misalnya, kesiapan logistik yang harus didistribusikan ke berbagai wilayah yang ada di Kab Lumajang yang mencakup 21 kecamatan. Tak ketinggalan peesiapan-persiapan pendukung lainnya.
Yuyun Baharita , Komisioner KPU Lumajang mengatakan secara umum Kab Lumajang sudah siap untuk melaksanakan Pemilu Legislatif 2014. ” Persiapan memang terus dilakukan di berbagai hal,” jelasnya. Antara lain, pendistribusian logistik ke lokasi khususnya TPS sudah dalam proses. ” KPU Lumajang sudah mempunyai time schedul untuk pengiriman logistik ke lokasi Tempat Pemungutan Suara,” paparnya.
Selambat-lambatnya tanggal 8 April 2014 seluruh logistik sudah harus sampai ke desa untuk selanjutnya segera didistribusikan ke TPS-TPS yang ada. ” Di Kab Lumajamg sendiri 2306 TPS yang tersebar di seluruh Kabupaten Lumajang,” ungkapnya.
Sedangkan warga yang akan menggunakan hak pilihnya sesuai dengan DPT (Daftar Pemilih Tetap) sebanyak 830.930. Sedangkan mereka yang akan merebut suara pemilih jumlahnya bervariasi. Untuk DPRD Kab Lumajang sekitar 500 calon wakil rakyat lebih. DPR RI calon mencapai 90 orang dengan peluang kursi yang diperoleh mencapai 8 buah.
Yuyun mengakui peluang untuk menjadi wakil rakyat memang relatif berat. Pihaknya berharap kepada semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak dengan calon wakil rakyat untuk menghormati proses demokrasi yang kini sedang berproses. ” Hormatilah hasil proses pesta demokrasi sebagai bagian dari perjalanan demokrasi itu sendiri,” tandasnya serius.
Lebih lanjut Yuyun menjelaskan setiap warga negara mempunyai hak yang sama dalam menggunakan hak konstitusinya. ” Untuk itu KPU Lumajang telah berusaha secara maksimal mengakomodir berbagai elemen masyarakat agar menggunakan hal pilihnya,”imbuhnya.
Sebut saja, mereka yang ada di Tahanan Kepolisian, penghuni Lembaga Pemasyarakatan, pasien Rumah Sakit maupun kaum difabel (penyandang cacat). ” Malah untuk penghuni Lapas sudah asda koordinasi di tingkat propinsi Jawa Timur,” paparnya. Koordinasi dilakukan untuk mengidentifikasi asal muasal penghuni Lapas. ” Untuk selanjutnya diharapkan yang bersangkutan diberi kesempatan untuk memggunakan hak pilihnya. [yat*]