Pemkab Gresik Anggarkan Pembangunan GNI Rp7 M

5-ft gdung GNI-kerin-1Gresik, Bhirawa
Meski telah direnacakanan, pembagunan GNI (Gedung Nasional Indonesia)  tak  kunjung direalisasi. Ini karena terjadi pro dan kontra terkait pembangunan gedung itu. Sebab, ada sebagian anggapan gedung itu merupakan bangunan cagar budaya yang harus dilindungi.
Seperti tahun ini, Pemkab kembali berencana membangun GNI yang berada di Jl Pahlawan itu. Agar tak terjadi polemik, sebelum pembangunan gedung dilaksanan, Pemkab meminta pendapat dan saran dari masyarakat. Jika ada yang keberatan, dipersilahkan mengirim surat keberatan disertai alasan. Keberatan itu dikirim melalui kotak pos yang telah disediakan. ”Jika  ada yang keberatan silahkan kirim ke kotak saran dengan disertai  alasan,” kata Nanang Setiwan, Kepala Bagian Perlengkapan Pemkab Gresik.
Kotak saran itu, kata Nanang, ditutup paling lambat pada 20 Agustus 2014 mendatang. Jika sampai batas waktu itu tak ada yang keberatan, maka pembangunan GNI akan dilaksanakan. ”Kalau ada yang keberatan silahkan kirim ke kotak pos nanti akan kita pelajari. Tentu harus disertai dengan alasan yang kuat,” jelas mantan Kasubug Protokol ini.
Jika tak ada protes, menurut rencana akhir tahun 2014 pembangunan GNI itu sudah bisa dilaksananan dengan membangun pondasi. Sementara untuk tahap pembangunan berikutnya akan dilaksanakan pada APBD 2015. Pembangunan gedung GNI itu diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp7 miliar.
Nanang tak sependapat jika GNI disebut termasuk bangunan cagar budaya. Sebab gedung itu dibangun pasca Kemerdekaan RI 1945. GNI itu dibangun pada 1960 lalu, saat itu Bupati Gresik dijabat Amiseno.
Dituturkan Nanang, alasan pembangunan GNI itu karena kondisinya sudah tua. Hampir tiap tahun Pemkab harus mengalokasikan anggaran untuk biaya pemeliharaan. Sejauh ini GNI itu hanya ramai disewa untuk acara resepsi pernikahan oleh warga keturunan Arab. [eri]

Keterangan Foto : Sebelum dibangun Pemkab memasang banner di depan gedung GNI minta pendapat masyarakat [kerin ikanto/bhirawa]

Tags: