Pemkab Gresik Bangun Irigasi Tersier Balongpanggang

Pemkab Gresik Bangun Irigasi Tersier BalongpanggangGresik, Bhirawa
Pembangunan jaringan irigasi tersier di Desa Wahas, Kec Balongpanggang segera dimulai, Selasa (20/1) kemarin. Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan irigasi itu.
Dalam peletakan kemarin bupati mengajak Kapolsek dan Danramil Balongpanggang, serta kelompok Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Rukun Tani Desa Wahas turut serta membantu. Jaringan irigasi yang bakal dibangun ini berada di tengah perlintasan areal persawahan yang subur dan diantara tanaman padi yang subur menghijau. Letaknya yang berada di tengah perlintasan persawahan dipastikan jaringan irigasi tersier ini cocok untuk pengaturan air menuju persawahan di sekitarnya.
Menurut bupati, jaringan irigasi tersier ini nantinya dapat mengairi sawah seluas 100 hektar yang ada di Wilayah Desa Wahas dan sekitarnya. ”Pembangunan ini merupakan upaya ekstensifikasi maupun intensifikasi Pemkab Gresik dalam peningkatan produksi pertanian utamanya beras,” kata bupati.
Menurut Bupati, Balongpanggang merupakan sentra pertanian. Tak heran jika pemerintah membangun 12 paket Jalan Usaha Tani (JUT) dan 9 paketĀ  Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT). Sementara perkembangan pertanian di Kab Gresik pada empat tahun terakhir sangat menggembirakan.
”Kini luas areal tanaman padi mencapai 64 ribu hektar per tahun. Kami berupaya untuk terus mengadakan ekstensifikasi maupun intensifikasi pertanian. Selain pengairan yang memadai dengan pembangunan dan perbaikan irigasi, kami juga mengupayakan ketersediaan pupuk serta berbagai macam bantuan sarana produksi pertanian,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian Gresik, Agus Joko Waluyo yang ikut mendampingi bupati saat peletakan batu pertama pembangunan menambahkan, paket pembangunan JITUT yang berasal dari dana APBN tahun 2015 ini di Gresik sebanyak 13 titik yang sembilan titik diantaranya ada di Kec Balongpanggang. ”Dari 13 titik pembangunan JITUT ini diperkirakan dapat memberikan pengairan untuk 1.200 ha sawah se Kab Gresik,” katanya.
Ditambahkan Agus, beberapa paket bantuan juga diberikan yaitu peralatan produksi yang secara kontinyu disampaikan langsung ke Masyarakat Petani pada setiap event. ”Yang terbaru bantuan yang diberikan kepada petani yaitu combine harvester yaitu sebuah alat untuk pemotong padi yang sekaligus merontokkan padi. Alat ini sangat diminati karena dapat memberikan efisiensi tenaga sekaligus meminimalisir kehilangan produksi saat panen,” jelas Agus. [eri]

Tags: