Pemkab Gresik Belum Dirugikan Proyek WEP Ambrol

Gedung Wahana Ekspresi PoesponegoroGresik, Bhirawa
Terkait ambruknya pembangunan Gedung WEP (Wahana Ekspresi Poesponegoro) perluasan tahap dua di Jl Jaksa Agung Soeptapto, Pemkab Gresik belum bisa memberi sanksi kontraktor. Sebab, pembangunan gedung yang menelan anggaran Rp19 miliar dari dana APBD itu masih berjalan sesuai dengan kontrak.
Kecuali batas waktu kontrak sudah habis, kemudian pembangunan gedung itu belum selesai, baru Pemkab bisa memberi sanksi. ”Meski ambrol, kami tak mau tahu. Selaku owner, Pemkab hanya terima jadi. Kecuali sampai batas waktu kontrak tak selesai, bisa diberi sanksi,” tegas Ir Bambang Isdianto, MM, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Gresik, Jum’at (3/7).
Dikatakan Bambang Isdianto, Pemkab tak bisa memberi saksi PT Brantas Abipraya selaku kontraktor pelaksana proyek. Sebab, akibat kejadian itu Pemkab tak dirugikan. Semuanya masih menjadi tanggung jawab kontraktor. Sepanjang kontraktor bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, tak ada masalah meski terjadi musibah ambrol.
Menurut Bambang Isdianto, baik dari sisi waktu maupun anggaran, Pemkab tak dirugikan. Hanya saja, Pemkab kecewa terkait ambrolnya sisi Barat kantilever (teras berbentuk canopi) bangunan itu yang ambrol. Kontraktor dinilai kurang hati-hati. ”Saya kira kontraktor kurang hati-hati saja scaffpolding sampai bisa ambruk itu,” kata Bambang Isdianto.
Sementara, Joko Menutomo, Project Manager PT Brantas Abipraya menjelaskan, ambrolnya kantilever pembangunan gedung WEP tahap dua itu karena scaffpolding yang digunakan penyangga pengecoran roboh, sehingga membuat bangunan turut ambrol. Robohnya scaffpolding itu karena tanah yang digunakan pijakan lembek. ”Apalagi, tanah itu bekas bozem, sehingga mudah ambles,” jelas Joko.
Selain itu, penyebab robohnya scaffpolding itu juga karena terkena kuatnya getaran mesin pendorong material. ”Secara teknis ada dua penyebab yang membuat scaffpolding itu roboh. Selain, tanah sebagai alas lembek, karena getaran mesin yang ada di sebelah,” katanya.
Namun, berapa kerugian yang dialami akibat musibah itu, Joko masih belum bisa menyebutkan angkanya karena masih dihitung. Sekedar diketahui, pembangunan perluasan gedung WEP tahap dua ambrol. Ini karena scaffpolding yang digunakan untuk penyangga pengecoran sisi barat kantilever roboh. [eri]

Tags: