Pemkab Gresik Gandeng Kabupaten Lain Atasi Banjir Kali Lamong

Rapat singkronisasi percepatan atasi banjir Kali Lamong. (kerin ikanto/bhirawa)

Gresik,Bhirawa
Antisipasi banjir dari luapan Kali Lamong, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mengandeng Bakorwil II Bojonegoro dan lintas kabupaten. Sebab,  Kali Lamong itu tidak hanya melitasi Gresik saja, tapi juga kabupaten lain, seperti Lamongan, Mojokerto dan Surabaya. Hanya saja Kabupaten Gresik kebetulan yang paling panjang dilintasi Kali Lamong.

Inisiatif Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (GusYani) menggandeng Bakorwil II Bojonegoro dan kabupaten lain untuk singkronisasi percepatan pembangunan sistem pengendalian banjir Kali Lamong itu memang sangat tepat. Persoalan banjir Kali Lamong kata Gus Yani, bukan hanya tanggung jawab Kabupaten Gresik, tapi juga kabupaten lain. Dikatakan, lintasan  panjang Kali Lamong di Gresik mencapai 54 kilo meter sekitar 45 persen dari panjang keseluruhan.

Kepala Bakorwil II Jawa Timur di Bojonegoro Dyah Wahyu Ernawati mengkoordinir rapat sinkronisasi percepatan pembangunan system pengendalian banjir Kali Lamong di Gresik. Rapat yang diselenggarakan di Gedung Graita Eka Praja kantor Bupati Gresik pada Kamis (1/4/2021) ini diikuti oleh perwakilan dari Kabupaten Mojokerto, Kodya Surabaya, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik yang dihadiri langsung oleh Gus Yani Bupati Gresik.

Rapat Kali Lamong ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir, Kepala Biro Pemerintahan Setdaprov Jawa Timur, Jempin Marbun, Penjabat Pembuat Komitme (PPK) pada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo serta beberapa pejabat Pemkab Gresik terkait. Pada kesempatan itu Gus Yani mengajak seluruh peserta rapat yang hadir untuk lebih agresif dalam penanganan Kali Lamong. “Sudah bertahun-tahun, kami belum menemukan solusi. Semoga tahun ini bisa menjadi titik awal yang baru untuk memulai dengan progress bisa tercapai. Mari kita lebih focus untuk penyelesaian pengendalian banjir Kali Lamong” tegas Bupati.

Menanggapi langkah yang sudah diambil Bupati Gresik saat ini dengan sudah selesainya penyusunan  Dokumen Land  Acquisition  and  Resettlement  Action  Plan (LARAP), hal ini sudah menunjukkan kemajuan yang sangat bagus. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bakorwil II Jawa Timur di Bojonegoro Dyah Wahyu Ernawati
“Atas keseriusan Bupati menangani banjir Kali Lamong ini, sepertinya tahun ini sudah ada pekerjaan dengan progress yang sangat bagus. Semoga langkah ini juga diikuti oleh kabupaten lain yang terdampak. penanganan Kali Lamong harus padu dan bersama-sama” kata Dyah.

Kepada Bupati, Kepala Biro Pemerintahan Setdaprov Jawa Timur, Jempin Marbun menyatakan pihak Pemprop akan menerbitkan Penetapan Lokasi (Penlok) sekitar 50 hari sejak pengajuan. Hal ini apabila semua syarat yang telah ditentukan sudah beres. Pejabat Pemprov Jatim ini merinci profil pengendalian Kali Lamong di Gresik meliputi 6 kecamatan dengan total luas 282,78 hektar atau 2.391 bidang. Rinciannya TKD 79 bidang, wakaf 2 bidang, pemerintah 1 bidang dan masyarakat 2.309 bidang.  

Saat mengakhiri rapat, Bupati Gresik meminta kepada pihak Bakorwil II untuk memfasilitasi percepatan MoU dengan Pihak BBWS serta dengan Kabupaten yang lain bisa dilakukan bersama-sama. MoU ini diperlukan agar pihak Pemkab bisa melaksanakan pekerjaan yang sifatnya darurat untuk mengatasi banjir. Hal ini disetujui oleh pihak Bakorwil dan BBWS Bengawan Solo. eri

Tags: