Pemkab Gresik Luncurkan Aplikasi GO PLOONG Untuk Sedot Tinja

Kepala Dinas PUTR, Bambang Isdianto tengah menunjukkan aplikasi Go Ploong yang saat ini sudah bisa diunduh melalui play store. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Pemkab Gresik buat terobosan baru. Untuk tingkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemkab lakukan launching aplikasi Go Ploong, yaitu jasa sedok tinja domestik khusus area Gresik, baik itu di perumahan maupun perkantoran.
Seperti aplikasi angkutan online, Go Ploong bisa diunduh melalui play stote. “Mulai saat ini aplikasi ini sudah bisa diunduh di play store android” ujar Bambang Isdianto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Pemkab Gresik, Senin (13/11)
Dijelaskan Bambang, pengoperasian aplikasi ini seperti memesan kendaraan online. Namun, operasional aplikasi milik Pemkab Gresik ini untuk melayani masyarakat saat membutuhkan jasa sedot limbah domestic rumah tangga seperti sedot tinja di septick tank.
Menurut Bambang, layanan aplikasi ini merupakan salah satu bentuk upaya Pemkab Gresik untuk mengendalikan pencemaran lingkungan. “Ini salah satu upaya untuk mempercepat penanganan pengendalian pencemaran air dan tanah. Aplikasi ini merupakan sarana untuk mempermudah komunikasi” ungkap Bambang.
Aplikasi yang terintegrasi dengan Nomer Induk Kependudukan (NIK) masyarakat Gresik ini hanya melayani masyarakat Kabupaten Gresik. Karena terintegrasi dengan NIK, maka untuk mendaftar perlu mengunduh dulu aplikasi tersebut di play store android. kemudian mendaftar dengan memasukkan NIK. Nanti akan muncul menu pilihan.
Kapan masyarakat bisa menggunakan aplikasi ini, Bambang menyatakan, saat ini pihaknya masih mempersiapkan Perda terkait hal tersebut. Perda itu menyangkut operasional dan tarif yang akan diberlakukan ke masyarakat. Tentu tarif yang dipersiapkan sangat murah dibanding yang telah diberlakukan oleh swasta selama ini.
Sementara, Kepala UPT Pengelolaan Limbah Cair Domestik Mohammad Arif Setiawan menjelaskan, saat ini pihaknya masih punya 2 truk tangki penyedot. Namun demikian, pihaknya tidak kuatir akan kewalahan karena ada 150 truk tangki milik swasta yang ada di Gresik siap diajak bekerjasama. “Mereka sudah menyatakan siap dan mendukung, karena hal ini untuk kebaikan Bersama” katanya.
Sambil menunggu Perda, saat ini penggunaan aplikasi Go Ploong masih sebatas pada penyedotan limbah pada Instalasi Pengolahan Air, Limbah (Ipal) komunal yang di Gresik ada 118 tersebar di 3 kecamatan Gresik, Kebomas dan Manyar. Selanjutnya, limbah itu diolah pada Instalasi Pengolahan Air Lumpur Tinja (IPLT) milik PUTR. “Saat ini kami mampu mengolah sekitar 45 meter3 perhari. Memang kedepan ada rencana peningkatan pengolahan dengan membangun 2 IPLT baru di beberapa wilayah. [eri]

Tags: