Pemkab Gresik Terancam Tak Dapat DAK

kemenkeu-djpk-bahan-presentasi-sosialisasi-dak-perdagangan-4-638Gresik, Bhirawa
Pemkab Gresik terancam tak mendapat DAK (Dana Alokasi Khusus) dari pemerintah pusat pada 2015 mendatang. Ini karena DAK 2014 banyak yang  tak terserap, sehingga dana itu terpaksa harus dikembalikan lagi kepada pemerintah pusat.
Agar tetap mendapat kucuran DAK lagi pada 2015, maka Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto minta kepada masing-masing Pimpinan SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah) yang mendapat DAK membuat surat alasan ke Kementerian terkait apa yang menjadi alasan dana itu sampai tak  terserap. ”Kalau tak membuat surat alasan, nanti Pemkab yang disalahkan,” kata Bupati Sambari melalui Kabag Humas Pemkab Gresik Suyono, Senin (9/12) kemarin.
Dikatakan Suyono, setidaknya terdapat sekitar Rp34 miliar dana DAK yang tak terserap, sehingga dana itu terpaksa harus dikembalikan lagi ke pemerintah pusat. Sangat disayangkan jika dana itu tak terserap karena tak bisa langsung dinikmati masyarakat. ”Padahal, sebelumnya untuk mendapatkan DAK itu perlu perjuangan lama,” tambah mantan Camat Gresik ini.
Dari 16 SKPD,  Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan yang paling besar mendapatkan dana DKA itu. Maka di PU misalnya, dari sekitar Rp11 miliar subsidi untuk  perumahan hanya sekitar Rp3 miliar yang terserap. Karena tak ada pengembang perumahan yang mau. Sebab harga rumah itu oleh pemerintah dipatok hanya Rp85 juta per unit. ”Mana ada di Gresik rumah seharga Rp85 juta. Untuk beli tanahnya saja tak boleh. Karena itu pengembang tak ada yang mau,” terang Suyono.
Apa yang menjadi alasan sampai dana DAK itu tak terserap, menurut Suyono,  memang banyak hal. Sebab, masing-masing SKPD punya alasan yang berbeda. Ada yang karena pelaksanannya yang memang sulit dan soal harga yang tak sesuai dengan harga yang  ada di lapangan, sehingga kegiatan tak bisa dilaksanakan. ”Di tempat saya juga ada Rp1,7 miliar untuk pembelian kapal. Karena terkendala Juknis (petunjuk dan teknis) dari Kementerian sehingga tak terserap,” tambah Langu Piningara, Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan. [eri]

Rate this article!
Tags: