Pemkab Gresik Terima Penghargaan PU-PR 2016

Wakil Bupati Gresik, Moh Qosim saat menerima pengharhaan dari Sekjen Kementerian PUPR, Anita Firmanti. [kerin ikanto/bhirawa]

Wakil Bupati Gresik, Moh Qosim saat menerima pengharhaan dari Sekjen Kementerian PUPR, Anita Firmanti. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Kembali lagi penghargaan tingkat nasional diraih Pemkab Gresik. Kali ini penghargaan tingkat nasional dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) tahun 2016 diterimakan kepada Wakil Bupati(Wabup) Gresik, Mohammad Qosim.
Penghargaan ini diserahterimakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR, Anita Firmanti mewakili Menteri PUPR, Basuki Hadimuljon bertempat di Auditorium Kementerian PU PR Jakarta Pada Kamis malam (8/12). Sesuai data yang disampaikan panitia dari Kementerian PU-PR, Pemkab Gresik salah satu penerima penghargaan diantara tujuh pemerintah kabupaten/kota serta tiga pemerintah provinsi lain yang menerima thropy penghargaan PUPR 2016.
Menurut Anita Firmanti, penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada instansi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang dinilai berprestasi dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang PUPR. ”Saya mengucapkan selamat kepada pemerintah provinsi dan pemerintah daerah yang telah menunjukan prestasi yang membanggakan, dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur PUPR dengan meraih Penghargaan PUPR 2016. Semoga penghargaan ini dapat mendukung pelaksanaan Rencana Strategis 2014-2019 Kementerian PUPR serta meningkatkan Keterpaduan Pelaksanaan Program Kementerian PUPR dengan kebijakan dan program pembangunan pemerintah daerah,” tutur Anita.
Menurut Wabup Qosim, seperti disampaikan Kepala Bagian Humas Pemkab, Suyono, Pemkab Gresik menduduki peringkat pertama kategori pemerintah kabupaten di Wilayah Tengah Indonesia. Penghargaan Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Beberapa program banyak memberikan andil besar dalam penerimaan program ini.
”Di dalamnya ada pembangunan ke PUan bidang Kebinamargaan, Sumber Daya Air, Bangunan Gedung, Penataan pemukiman, tata ruang, penanganan limbah serta program kota tanpa kumuh (Kotaku) yang kemarin dilaunching. Pada program Kotaku, sampai tahun 2019 Pemkab Gresik akan menghilangkan kawasan kumuh sampai 0%,” papar Qosim.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Gresik, Bambang Isdianto menyatakan, guna mendukung semua program PU itu Pemkab Gresik mengalokasikan dana pembangunan ke PUan tahun 2016 sebesar Rp513 miliar. Dana itu meliputi berbagai program ke PUan yaitu pengairan, peningkatan dan pemeliharaan jalan Kabupaten, Pembangunan gedung, penataan pemukiman, tata ruang, penanganan limbah serta dana Kotaku.
Terkait program Kotaku, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gresik, Bambang Isdianto menjelaskan, tahap awal pihaknya melaksanakan program perbaikan dan pembangunan saluran air. ”Tahun 2016 Dinas Pekerjaan Umum melaksanakan program perbaikan dan perbaikan saluran air dengan total anggaran sebesar Rp4,5 miliar dari dana APBN. Upaya terbaik untuk menghilangkan kekumuhan dengan pendekatan program Cipta Karya,” ujar mantan Plt Sekda Gresik ini. [eri]

Tags: