Pemkab Jombang-Pemprov Jatim Beda Pendapat Soal Pengelolaan Terminal

Terminal Bis Kepuh Sari, Jombang yang sepi dan mengalami kerusakan. [arif yulianto/bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Kondisi Terminal Kepuhsari, Jombang, yang memprihatinkan, kini menyisakan persoalan. Pasalnya dua institusi yakni Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Jombang dan Dinas Perhubungan Pemprov Jatim saling berbeda pendapat.
Dishub Jombang melalui Kepala Dinasnya beberapa hari yang lalu mengatakan, dengan belum turunnya klasifikasi Terminal Jombang, dikatakannya masih berstatus quo. Ditambahkannya pula, Pemkab Jombang tak akan melepaskan pengelolaan Terminal Jombang kepada Dishub Jatim.
”Sampai hari ini, Terminal Jombang tidak akan kami serahkan ke Provinsi. Karena memang masih status quo, yang penting pelayanan masyarakat tak terganggu, kalau ada bis yang masuk monggo, tidak pun juga monggo. Masuk pun tak akan kami tarik restribusi,” papar Imam Sudjianto, Kadishub Jombang saat dihubungi lewat sambungan Hand Phonennya kemarin.
Dijelaskannya, keputusan untuk tidak melepas pengelolaan Terminal Jombang pada Pemprov Jatim lebih pada pertimbangan bahwa Terminal Jombang adalah asset Pemkab Jombang. Termasuk saat di tanya surat penurunan klasifikasi terminal dari type B ke type C yang hingga kini belum turun.
”Belum turun suratnya, tapi yang jelas kami tidak serahkan (pengelolaan terminal) ke provinsi, konsekwensinya, Pemprov harus membuat terminal baru,” tandas Imam.
Pantauan di lapangan, kondisi fisik di beberapa titik terminal tampak mengalami kerusakan serius. Salah satu bangunan atap sebuah tangga bawah tanah bahkan sudah ambruk. Begitupun kondisi loket bis yang dulu pernah di gunakan, sekarang berubah menjadi tempat peristirahatan sapu lidi dan fungsi loket sudah tak digunakan lagi.
Sementara itu dari sisi keramaian penumpang juga sangat berkurang. Hal itu di rasakan seorang tukang ojek yang ‘mangkal’ di dalam terminal bis. ”Sekarang terminal sepi mas, sejak sebelum lebaran kemarin. Kadang seharian ndak dapat penumpang,” tutur Suminto (58), tukang ojek terminal.
Dari pantauan di sekitar kios pedagang di dalam terminal pun tak jauh berbeda. Beberapa kios bahkan sekarang sudah tidak dipakai aktifitas jual beli dan tutup.
Tentang kondisi ini, Wahid Wahyudi, Kadishub Jatim menggambarkan posisi Terminal Jombang yang sangat strategis, karena menjadi titik temu kendaraan  dari dan ke utara-selatan, serta dari dan ke timur-barat.
Ditambahkannya, belum adanya surat penurunan klasifikasi Terminal Jombang menandakan tanggung jawab pengelolaan, serta perawatan masih berada di tangan Pemkab Jombang. Penentuan klasifikasi terminal pun digambarkannya tidak sederhana.
”Penentuan klasifikasi itu tidak sembarangan, jadi harus di lihat peran dan fungsi terminal itu,” ungkap Wahid Wahyudi via sambungan ponselnya, Senin pagi (6/11).
Secara fungsional, Wahid menjelaskan, Terminal Jombang merupakan Terminal Type B. Namun, 26 terminal di Jatim sudah di serahkan ke Pemprov Jatim dan ditangani Pemprov, makanya kita himbau agar Terminal Jombang segera diserahkan ke Pemprov Jatim, supaya ditangani Pemprov. Kalau diserahkan sekarang, tahun 2018 kita tangani. [rif]

Tags: