Pemkab Kebut Jalan Purwoharjo-Lebakharjo Demi KPN

Foto: ilustrasi

Malang, Bhirawa
Pemkab Malang, Jatim terus mengebut pembangunan akses jalan yang menghubungkan Desa Purwoharjo dan Lebakharjo sepanjang 6 kilometer demi kegiatan Karang Pamitran Nasional (KPN) yang diselenggarakan di Bhumi Perkemahan di desa tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (DPUBM) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang Romdhoni di Malang, Senin mengemukakan, anggaran untuk pembangunan akses jalan penghubung tersebut sebesar Rp4,8 miliar.
“Sebenarnya rencana pembangunan jalan penghubung dua desa tersebut sudah cukup lama dan dilaksanakan secara bertahap. Sebab, mulai hari ini (Senin, 13/8) ada kegiatan KPN 2018 yang digelar hingga 19 Agustus 2018 oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di desa tersebut,” ujarnya.
Ia mengatakan proyek itu dilakukan secara bertahap dan tahun ini memasuki proses pengerjaan lapis (pengecoran) permukaan, tapi masih belum seluruhnya.
Untuk menyukseskan KPN 2018 ini, lanjutnya, pihaknya telah mengebut pekerjaan pengecoran jalan beton supaya dapat dilalui peserta KPN yang akan menuju Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, meskipun ada batasan tonase kendaraan.
“Saat ini sudah terpasang beton, sehingga untuk sementara sudah bisa dilalui untuk kendaraan pribadi atau kendaraan yang bertonase rendah. Selain itu beberapa sudut yang longsor juga sudah diperbaiki, terutama di titik-titik yang kritis,” ujarnya.
Dan saat ini, lanjutnya, proyek pembangunan jalan ini sementara diistirahatkan dan akan dilanjutkan setelah kegiatan KPN 2018 selesai. “Ada 4 titik kritis yang kami prioritaskan, yakni jalan yang cenderung menanjak dan tikungan tajam, namun sekarang kami hentikan sementara dan akan dilanjutkan setelah kegiatan selesai,” katanya.
Karena kondisi jalan yang cukup ekstrem, kata Romdhoni, ada sejumlah titik rawan terjadinya tanah longsor dilakukan penataan dan penguatan dengan cor dahulu.
Awalnya jalan tembus penghubung dua desa tersebut berupa jalan makadam. Ada sejumlah titik jalan berupa tanjakan, tikungan lereng tebing yang sangat rawan longsor, bahkan beberapa kali di sepanjang jalan tembus tersebut tertimbun tanah longsor.
Selain untuk kepentingan kegiatan KPN, pembangunan jalan tembus antardesa merupakan salah satu upaya Pemkab Malang dalam memperlancar transportasi antardesa. Dengan demikian, perekonomian rakyat di dua desa tersebut bisa lebih dihidupkan.
“Setelah adanya jalan tembus antardesa akan bisa meningkatkan kesejahteraan warga dan mudah berinteraksi. Kami targetkan pembangunan jalan tembus antar-dua desa itu bisa selesai akhir tahun ini,” tuturnya. [ant]

Tags: