Pemkab Lamongan Ajak Pemerintah Pusat-Provinsi Komitmen Tangani Banjir

Penandatanganan nota kesepakatan pembangunan pengelolaan DAS Bengawan Solo Hilir Kabupaten Lamongan. [suprayitno)

Penandatanganan nota kesepakatan pembangunan pengelolaan DAS Bengawan Solo Hilir Kabupaten Lamongan. [suprayitno)

Lamongan, Bhirawa
Pemkab Lamongan mengajak pemerintah provinsi dan pusat untuk menyelesaikan masalah banjir di Lamongan. Ada tiga wilayah bajir tahunan di Lamongan yang harus segera dituntaskan, yaitu banjir akibat sungai Semarmendem, banjir di wilayah kota Babat dan genangan di Bengawan Jero. Itulah benang merah dari diskusi panel yang mengambil tema ‘Mengatasi banjir tahunan di Lamongan, mengubah bencana menjadi berkah untuk kesejahteraan masyarakat’.
Bupati Lamongan H. Fadeli ketika membuka diskusi panel yang berlagsung di Pendopo Lokatantra (31/5) tersebut mengajak pemerintah provinsi dan pusat untuk terus berkomitmen dan secepatnya memberikan solusi dari banjir yang setiap tahunnya menghantui Kabupaten Lamongan.
“Tiga wilayah yaitu Babat bagian selatan yang mencakup juga wilayah Kecamatan Modo dan Kedungpring, kemudian wilayah Kota Babat sendiri dan wlayah Bengawan Jero khususnya pembuangan air yang menuju ke laut seperti kali corong, kali wangen membutuhkan perhatian yang serius,” tutur Fadeli.
Sebetulnya setiap tahun sudah ada kegiatan pembangunan baik itu normalisasi, pengerukan maupun perbaikan irigasi yang dilakukan. Namun demikian dibutuhkan langkah lebih cepat lagi dan optimalisasi kegiatan yang lebih besar sehingga luasan genangan semakin berkurang dan genangan tidak terlalu lama.
Bila terjadi hujan air tidak lagi menggenagi wilayah-wilayah yang selama ini menjadi pusat genangan. “Untuk penanganan banjir di Semar Mendem, Begawan Jero dan Babat Kota, tahun 2016 ini dari APBD Lamongan telah teranggarkan hapir 40 miliar rupiah. Anggaran tersebut dipergunakan untuk normalisasi kali Prijetan dan beberapa anak sungai Semar Mendem. Kemudian penambahan pompa dan rehab rawa Sogo dan normalisasi rawa semando, rawa sekaran dan rawa cungkup untuk mengatasi banjir di Kota Babat. Selanjutnta rehabilitasi dan normalisasi  kali-kali di wilayah Bengawan Jero seprti Rawa Bulu, kali Plalangan, Kali Corong dan kali Wangen,” lanjut Fadeli.
Sementara panlis lainnya dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS), Dra. Nova Dorma Sirait, MT mengatakan sangat mendukung upaya dan kerja keras Pemkab Lamongan dalam mengatasi banjir yang melanda di beberapa wilayah.
“Kegitan BBWS untuk tahun 2016 ini di Kabupaten Lamongan meliputi penyediaan air irigasi berupa pembangunan Daerah Irigasi Bengawan Jero, Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Gondang dan rehab Jaringan Irigari DI Prijetan serta Peningkatan Kapasitas Sudetan Floodway dari 640 meter kubik menjadi 1000 meter kubik per detik” ungkap Nova.
Hasil dari diskusi panel mengatasi banjir yang diikuti oleh Jajaran Forkopimda, Camat, Kepala Desa, Kelompok Tani di Lamongan ini, intinya baik Pemerintah Kabupaten Lamongan, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Kementerian PU dan Pera RI, Perum Jasa Tirta I Malang, Komandan Kodim 0812 serta Dinas PU Pengairan Propinsi Jawa Timur serta segenap komponen masyarakat Lamongan menyatakan kesiapan dan komitmennya sesuai tupoksi, tanggung jawab dan kewenangannya untuk secara bersama-sama melakukan langkah-langkah program dan kegiatan pengelolaan sumber daya air di DAS Bengawan Solo Hilir secara terpadu dalam mengatasi kejadian banjir tahunan serta mewujudkan peningkatan ketersediaan air irigasi dan air baku bagi masyarakat di Kabupaten Lamongan. [yit]

Tags: