Pemkab Lamongan Gratiskan Rapid Tes bagi Peserta UTBK dan Santri

M Faridzal Fazriansyah Calon Mahasiswa Baru yang telah mengikuti Rapidt Tes gratis di RSUD dR.Soegiri Lamongan dan di nyatakan non reaktif. [Alimun Hakim]

Lamongan, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar rapid tes gratis bagi peserta UTBK SBMPTN di RSUD dr.Soegiri. Selain diperuntukkan bagi peserta UTBK SBMPTN, para santri yang akan kembali ke pondok pesantrennya juga diperbolehkan menggunakan layanan ini.
Memasuki hari kedua, Selasa(7/7) rapid tes gratis diikuti oleh ratusan calon mahasiswa yang akan mengikuti tes di Perguruan Tinggi luar daerah. Di hari kedua ini yang mengikuti rapidt tes gratis sudah mencapai 231 hingga total mencapai 383 orang.
Penyediaan fasilitas layanan rapid test gratis bagi Calon Mahasiswa Baru (Camaba) yang akan peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dari keluarga kurang mampu merupakan komitmen Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Lamongan untuk menggaransi masyarakat yang tidak mampu.
Kasubag Humas RSUD dr. Soegiri Budi Wignyo Siswoyo mengatakan, sampai hari kedua ini , Calon Maba yang sudah mengikuti rapid tes telah mencapai 383 orang , Selasa(7/7).
Budi memastikan , sampai hari kedua hasil rapid tes ratusan Calon Maba belum ada yang menunjukkan reaktif.Alhamdulillah sampai hari kedua ini belum ada Calon Maba yang di nyatakan reaktif,” terangnya.
Rata-rata , lanjut Budi , layanan rapid test gratis untuk membantu Camaba kurang mampu untuk mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi Surabaya.
Warga yang tidak mampu bisa mengikuti rapitd tes dengan menyiapkan segala berkasnya.
“Layanan rapid test gratis ini kita laksanakan selama 3 hari yaitu, mulai Hari Senin (6/7) kemarin sampai dengan Hari Rabu (8/7) besuk. Layanan dimulai jam 8 pagi sampai jam 12 siang,” terang Budi.
Dalam persyaratan rapid tes gratis UTBK calon mahasiswa baru salah satunya dengan syarat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).”Persyaratannya adalah warga Lamongan yang tidak mampu dengan menyertakan fotocopy kartu peserta UTBK dan SKTM dari desa setempat” ungkapnya.
Budi membeberkan , Kita tidak membatasi jumlah rapid test, berapapun akan dilayani oleh RSUD dr. Soegiri, asalkan masih sesuai jam kerja” bebernya.
Layanan rapid test gratis ini, selain diperuntukkan bagi calon mahasiswa baru, juga diperuntukan santri ponpes. “Rapid test ini juga untuk santri-santri yang mau mondok, asalkan SKTM harus ” tegasnya.
Di sisi lain pihaknya menyampaikan Calon Mahasiswa peserta UTBK yang berasal dari keluarga mampu atau non SKTM yang melakukan rapid test di RSUD dr. Soegiri Lamongan dikenakan biaya sebesar Rp 180 ribu.
Pihak RSUD dr Soegiri Lamongan berharap, layanan ini ini dimanfaatkan secara maksimal bagi warga yang membutuhkan.
Pihak RSUD Soegiri akan memberikan penanganan husus jika dalam pelaksanaanya ada yang reaktif. Mereka yang reaktif akan di tangani sesuai dengan langkah penanganan Covid-19 di Lamongan. [aha]

Tags: