Pemkab Lamongan Operasikan Truk Pengangkut Limbah Ternak

Bupati Fadeli(tengah) bersama Sekda Yuhronur Efendi dan Kepala OPD setempat -saat melihat secara langsung sebuah truk yang di parkir tepat Depan Kantor Disnakwan Jalan Kombes Pol Duryat Lamongan.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan,Bhirawa
Dukung program pertanian di Lamongan, Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan(Disnakwan) mengoperasionalkan tiga kendaraan pengangkut mengangkut limbah kotoran ternak untuk diolah menjadi pupuk organik. Kendaraan pengangkut yang dibeli pemkab Lamongan dengan nilai Rp 884 juta ini terdiri atas satu truk dan dua pick up.
Sekretaris Disnakwan Bruno D Bu’u membenarkan adanya pengadaan sebuah truk dan dua Pick up yang digunakan untuk operasional di Disnakwan Lamongan. “Benar,tahun ini Disnakwan melakukan pengadaan tiga buah kendaraan operasional,nilainya Rp 884 Juta, ” terangnya,Senin(11/9).
Bruno menambahkan,dengan penerapan siklus Zero Waste Tersapu Jagat, baik limbah kotoran ternak maupun sisa pertanian bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dan bahan pakan.
“Kami terus mendorong kelompok ternak untuk bisa memanfaatkan limbah tersebut secara swadaya. Keinginan untuk menjadikan kotoran sapi tersebut menjadi bio gas dan pupuk organik sinergi dengan program Pemkab Lamongan untuk meningkatkan produksi pertanian, ” tambahnya.
Senada dengan hal itu Bupati Fadeli belum lama ini berharap pupuk organik tersebut yang berfungsi untuk membuat lahan pertanian menjadi lebih subur,
“Saya mengharapkan hasil panen petani meningkat,” kata Bupati Fadeli belum lama ini saat melihat secara langsung sebuah truk yang di parkir tepat Depan Kantor Disnakwan Jalan Kombes Pol Duryat Lamongan didampingi oleh Sekkab Yuhronur Effendi dan Kepala Disnakwan Lamongan Sukriyah.
Menurut Fadeli. Pemkab Lamongan kini memiliki tiga program utama sebagai upaya dalam pelestarian lingkungan hidup. Yakni, Zero Waste Tersapu Jagat, Lamongan Open Defecation Free (ODF) dan Pertanian Organik.
“Limbah ternak ini dimanfaatkan untuk pertanian, nanti juga sebaliknya limbah pertanian dimanfaatkan untuk pakan ternak. Sehingga tidak ada limbah yang mengotori lingkungan, semuanya menjadi  bermanfaat” ujarnya.
Lebih lanjut, Fadeli menjelaskan  Zero Waste Tersapu Jagat (ternak sapi unggul jagung meningkat) merupakan siklus pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan secara tuntas, sehingga tidak ada limbah yang mengotori lingkungan. “Pertanian jagung kami sedang berkembang pesat, demikian pula peternakan,” pungkasnya. [mb9]

Tags: