Pemkab Lumajang Aktifkan Embung Tadah Hujan

11-Adv Kamis 11 September - Foto 1Lumajang, Bhirawa
Mengantisipasi terjadinya kekeringan di beberapa wilayah yang ada di Lumajang, Pemkab Lumajang melalui Dinas Kehutanan (Dishut)  sejak beberapa tahun terakhir memperbanyak embung tadah hujan. Wilayah utara dan barat Lumajang yang mencakup enam Kecamatan merupakan daerah yang rutin mengalami kekeringan.
Keenam daerah rawan kekeringan tersebut diantaranya Kecamatan Ranuyoso di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Probolinggo, Kecamatan Klakah, Randuagung, Kedungjajang, Padang dan Gucialit.
“Embung ini akan menjadi areal untuk menampung air hujan atau tadah hujan ketika musim pernghujan tiba,” kata  Imam Surjadi Kepala Dishut Kabupaten Lumajang.  Sehingga debit air yang ditampung pada embung-embung ini bisa dimanfaatkan ketika musim kemarau tiba.
“Sejauh ini sudah 20 embung yang sudah dibuat, ”tambahnya. Kebanyakan berada di wilayah Kecamatan Ranuyoso dan Klakah yang memang terkategori daerah paling krisis air.
Dia menambahkan, pada tahun ini pihaknya merencanakan untuk membuat enam embung. Untuk meralisasikannya, Dishut bekerjasama dengan kelompok masyarakat untuk menyiapkan lahan guna dibuat embung dengan anggaran perlokasi Rp. 40 Juta.
“Yang punya tanahnya itu, ajak membuat perjanjian khusus,” paparnya. Mereka harus merelakan lahannya digunakan sebagai areal embung dengan perjanjian tidak boleh diubah peruntukannya minimal sampai 20 tahun.
Lahan yang dibutuhkan, kata dia, minimal berukuran 8 X 8 meter persegi. Areal yang tidak terlalu luas ini, diperkirakan mampu menampung air dengan debit lebih dari 100 meter kubik. Air sebanyak ini juga diprediksi cukup untuk kebutuhan masyarakat sekitar saat musim kemarau hingga musim penghujan tiba.
“Meski air ini tidak terlalu bersih karena memang hasil tadah hujan,”tandasnya. Namun air embung ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak, minum, mandi, mencuci pakaian dan kebutuhan sehari-hari lainnya,” pungkasnya.  [yat*]

Keterangan Foto : Imam Supriyadi

Tags: