Pemkab Madiun dan Forkopimda Rakor Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana


Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami usai Rakor menyaksikan dan menunjukan peralatan pemindat atau alat identifikasi sidik jari untuk mengetahui identias korban bencana. [sudarno/bhirawa]

Pemkab Madiun, Bhirawa
Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun gelar Rapat Koordinasi (Rakor) kesiapsiagaan penanggulangan bencana di masa pandemi covid-19, Kamis (15/10).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan kemitraan publik yang melibatkan lembaga usaha dengan semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan kedermawanan dalam penanggulangan bencana.

Bupati Madiun H. Ahmad Dawami, Forkopimda Kabupaten Madiun, perwakilan Camat, Kepala Desa se-Kabupaten Madiun, perwakilan perguruan tinggi dan pelaku usaha di Kabupaten Madiun, turut hadir dalam rapat yang diselenggarakan di Pendopo Ronggo Djoemeno Puspem Kab Madiun di Caruban.

Menurut Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami menyatakana, Rakor ini diharapkan dapat membangun sinergitas yang kuat dari unsur pentahelix (pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media masa).

Sinergitas begitu penting dalam penanggulangan bencana serta menguatnya ketahanan sosial dan budaya akan sadarnya bencana dari masyarakat secara mandiri.

Dikatakan oleh Bupati bahwa kegiatan ini merupakan early warning system (kewaspadaan dini). Artinya, kesiapan seluruh personil perlu diperiksa agar tidak ada bencana yang tidak bisa terkendali. “Covid-19 tetap menjadi prioritas sementara bencana lainnya sebagai antisipasi”, jelas Bupati.

Pada kesempatan yang sama, Bupati menyerahkan penghargaan kepada Desa Durenan Kecamatan Gemarang atas prestasi terbaik Kategori Pratama Lomba Desa/ Kelurahan Tangguh Bencana tingkat Provinsi Jawa Timur 2020.

“Penghargaan yang kita terima dari Ibu Gubernur jangan sampai membuat kita lengah. Penghargaan ini sebagai wujud sinergitas yang baik dari semua unsur, baik pemerintah, TNI Polri, maupun masyaraka,”terangnya seraya menambahkan, “Yang jelas, dalam rangka pencegahan, penanganan dan pasca bencana yang baik. Pada prinsipnya masyarakat harus partisipatif dan birokarasinya pasti responsif,”kata Bupati Madiun.

Kesempatan itu, dari Polres Madiun memperlihatkan peralatan sidik jari dalam penanggulangan bencana di masa pandemi covid-19. Namanya alat pemindai atau identifikasi sidik jari.

Menurut Kapolres Madiun, AKBP R. Bagoes Wibisono, itu alat pemindat atau alat identifikasi sidik jari. “Misalnya, untuk mengetahu ada korban tanpa ada identitas, sidik jarinya cukup ditempelkan disini, lalu dalam waktu satu menit, identitas sesuai KTP nya sudah keluar atau muncul bisa diketahuinya,”kata Kapolres Madiun menjelaskan. [dar]

Tags: