Pemkab Madiun Gelar Tes CPNSD Pakai CAT

7-foto B dar-peserta tes CPNS 2014Kab. Madiun, Bhirawa
Mulai Selasa hingga Sabtu mendatang (13 – 18 /10), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun,  menggelar tes Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) dengan sistem Computer Assisted Test (CAT). Dengan sistem CAT, Pemkab Madiun menjamin tidak ada percaloan dalam proses penerimaan PNSD.
Menurut Bupati Madiun, Muhtarom, pada seleksi penerimaan CPNSD kali ini, Pemkab Madiun memang telah beralih ke sistem CAT. Secara teknis, sistem ini menawarkan dua keuntungan. “Yang pertama adalah efisiensi dari sisi pengadaan material kertas ujian karena ujian dilakukan tanpa kertas. Yang kedua, dengan sistem ini saya jamin tidak ada percaloan dalam penerimaan CPNS. Kalau ada percaloan, bagaimana modusnya.
Ujian sekarang ini, benar-benar terbuka. Selesai mengerjakan soal, masing-masing peserta bisa mengetahui secara langsung skor yang diperolehnya. Setelah itu baru dilihat urutan peringkatnya pada hari terakhir. Modus percaloan seperti apa yang bisa dilakukan? Karena itu, kalau ada yang bilang ada calo, itu provokasi saja,” kata Muhtarom, di sela-sela melakukan Sidak ujian CPNSD di SMKN 1 Wonoasri, Selasa (14/10).
Sementara itu, Pelaksana Tugas (PlT) Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Madiun sekaligus Ketua Panselda, Basito, menambahkan, dengan sistem CAT, komputer setiap peserta langsung terhubung dengan komputer server milik panitia seleksi daerah. Komputer server ini kemudian terhubung dengan sistem di panitia seleksi nasional milik Pemprov Jawa Timur di Surabaya.
Sehingga pemberian skor dan pembuatan peringkat langsung dari sistem. “Ini tes CPNS tingkat kabupaten/kota yang pertama kali diterapkan di Jawa Timur. Mungkin malah di seluruh Indonesia. Kalau ini memuaskan, ya kita teruskan di tahun-tahun mendatang,” kata Basito.
Menurutnya lagi, pada tes kali ini pihaknya menyelenggarakan tes dalam lima hari pelaksanaan. Setiap hari, terdapat tiga giliran tes dengan masing-masing giliran 90 peserta. Di lokasi tes disediakan 90 komputer untuk peserta dan 10 komputer untuk panitia. Setiap peserta akan disodori 100 soal dengan waktu pengerjaan 90 menit. Masing-masing komputer akan memunculkan soal dengan urutan yang berbeda atau acak.
Sedangkan materinya, yakni tes Intelegensi Umum (TIU), tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan tes Karakteristik Pribadi(TKP). Masing-masing memiliki nilai minimum 126, 75 dan 70 atau total ketiganya adalah 271. “Tapi yang dapat nilai lebih dari itu belum tentu diterima. Yang menentukan adalah peringkat. Tentang berapa nilai maksimal, hanya Panselnas yang tahu,” ungkap Basito.
Salah satu peserta, Tri Yuliana, mengatakan, ujian dengan komputer secara online lebih adil bagi para peserta. Alasannya, masing-masing peserta langsung tahu hasilnya. Karena begitu menekan salah satu tombol, skor peserta langsung diketahui. Skor itu secara realtime juga dipampang di ruangan lain di lokasi ujian. “Ini lebih fair. Tapi soalnya itu kok ya tetap 100 (sama dengan ujian tulis manual) tapi waktunya hanya 90 menit. Waktunya saja yang kurang panjang,” keluh Tri Yuliana.
Sementara itu, pada hari pertama pelaksanaan ujian penerimaan CPNSD Kabupaten Madiun, dari 270 peserta yang seharusnya hadir, 23 di antaranya tidak datang ke lokasi. Panitia menyatakan ke-23 peserta gugur dan tidak bisa mengikuti pada hari selanjutnya. Karena sistem yang ada di komputer akan menolak. [dar]

Keterangan Foto : Para peserta tes CPNS di Pemkab Madiun 2014 di SMK Wonoasri Kab. Madiun. [sudarno/bhirawa]

Tags: