Pemkab Madiun Terima Bantuan Ratusan APD dari Pemprov dan Warga Madiun

Untuk penanganan pencegahan virus covid-19 di Kabupaten Madiun, menerima bantuan 500 APD dari Pemprov Jatim dan 200 APD dari Ibu Prita warga Desa Kaibon Kecamatan Geger Kab Madiun diserahkan kepada Dinkes Kab. Madiun. [sudarno/bhirawa]

Kabupaten Madiun, Bhirawa
Pemkab Madiun telah menerima bantuan, 500 alat pelindung diri (APD) dari Pemprov Jatim dan 200 APD dari Ibu Prita warga Desa Kaibon Kecamatan Geger Kab Madiun.Bantuan ratusan APD itu diperuntukan penanganan pencegahan virus covid-19 di Kabupaten Madiun khususnya untuk para medis di RSUD dan di Puskesmas.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Muhammad Zarowi dalam laporannya disebutkan, bantuan 500 APD dari Pemprov Jatim diterima pada Minggu (12/4) dan dari Ibu Prita warga Desa Kaibon itu pada Senin (13/4) di Posko Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun diDinas Kesehatan Kabupaten Madiun. Bantuan terurai diatas selanjutnya sudah diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun.
Dalam pencegahan penanganan penyebaran virus covid-19 di Kabupaten Madiun, Bupati Madiun Ahmad Dawami, telah membuat pagar betis untuk menghadang laju virus Corona agar tidak masuk ke kabupaten yang dipimpinnya. Bupati beserta jajarannya bergerak begitu cepat, beberapa sekenario dan strategi jitu telah dipersiapkan untuk menghalau Corona.Termasuk menggelar apel kesiapsiagaan di Posko Gugus Tugas Pecepatan Pencegahan Covid 19, di Padepokan Madiun Kampung Pesilat, belum lama ini.
Dalam hal penanganan virus covid-19,lanjut bupati, pihaknya (bupati) bahu-membahu dengan TNI/Polri dan masyarakat karena Corona ini musuh bersama sehingga semua element masyarakat harus ambil bagian untuk memeranginya. Bupati berulang kali menyampaikan, pihaknya sudah membuat strategi dari sisi medis, adalah menjadi tanggung jawab para unsur medica dibawah pengawasan Dinas Kesehatan, dengan mempersiapkan rumah sakit Caruban dan Dolopo, sedangkan 26 Puskesmas untuk pendeteksi dini.
Disamping itu, Bupati memerintahkan kepada pihak terkait melakukan sosialisasi yang konkrit agar masyarakat lebih berhati-hati, dan mereka bisa mandiri dalam hal pencegahan Corona.”Kepada direktur rumah sakit, kepala puskesmas, para camat belum diperkenankan meninggalkan Madiun,” pesan Bupati.
Selain medis, kata Bupati, virus Corona ini juga berdampak non medis seperti melambatnya ekonomi.Untuk itu, seluruh fasilitas kesehatan, SDM bahkan anggaran sudah disiapkan untuk menghadapi virus Corona.”Kita berharap semua tidak gagap menghadapinya, tapi juga tidak terlalu percaya diri.Kepada semua petugas kesehatan, jaga diri dan keluarga masing-masing agar bisa menjalankan tugasnya menjaga masyarakat,” pinta Bupati seraya berpesan kepada semua petugas kesehatan menyiapkan mental dan spiritualnya dengan baik, dan bagi yang beragama Islam sebelum menjalankan tugas agar berwudhu terlebih dahulu.
Bupati berpesan kepada petugas kesehatan, camat, kepala desa dan masyarakat agar tidak meremehkan penyakit ini, sehingga harus ada komunikasi intensif jika menemukan orang baru di sekitarnya untuk segera dilaporkan.”Corona ini musuh bersama.Ini sifatnya pandemi, semua orang dalam resiko terjangkit.Saya berpesan jangan membuat kegaduhan,”pinta Bupati.
“Saya tidak mau terlambat mengambil langkah antisipasi untuk tangkal Corona ini.Jangan pernah takut, kuncinya tetap waspada. Saya selaku kepala daerah tidak akan meninggalkan masyarakat Madiun. Saya akan selalu pantau dan temani. Trimakasih kepada pak Kapolres dan pak Dandim atas kebersamaannya untuk menghadapi virus Corona ini, karena kami sama-sama mencintai masyarakat Madiun. Saya tidak akan lari dalam situasi ini. Semoga Allah melindungi kita semua,”ujar Bupati Madiun. [dar]

Tags: