Pemkab Malang Bangun Cold Storage Senilai Rp2,8 M

cold-storage[Penuhi Kebutuhan Nelayan Pesisir Pantai Malang Selatan]
Kab Malang, Bhirawa
Nelayan di wilayah Malang Selatan Kabupaten Malang dalam waktu dekat ini akan bisa menggunakan ruangan pendingin ikan (cold storage).  Sebab, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) telah membangunan cold storage di Desa Tawangrejeni, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
“Kini pembangunan cold storage sudah mencapai 90 persen, dan pada akhir tahun 2016 ini, pendingin ruangan ikan tersebut siap untuk dioperasikan untuk nelayan yang berada di pesisir Pantai Malang Selatan,” kata Kepala DKP Kabupaten Malang M Nasri, Minggu (30/10) kemarin.
Menurutnya, pembangunan utama cold strorage sudah selesai dikerjakan, dan pekerjaan fisik yang masih kurang, seperti pemasangan pagar dan jalan. Selain itu, listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga belum dilakukan pemasangan. Pembangunan cold storage tersebut, menghabiskan anggaran sebesar Rp 2,8 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), serta Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun ini.
Dengan dibangunnya cold storage, Nasri katakan, maka nelayan tidak lagi akan kesulitan untuk menyimpan ikan hasil tangkapannya. Karena selama ini, sebagian para nelayan jika menyimpan ikan ditempatkan bak besar yang diisi dengan es batu.
“Tapi dengan adanya cold storage yang kita miliki ini, maka sangat akan membantu para nelayan untuk menyimpan ikan. Sehingga ikan yang disimpan di ruang pending ikan, hal itu agar ikan yang akan dijual tidak rusak dan tetap kelihatan segar,” ujarnya.
Dijelaskan, cold strorage yang dimiliki ini mempunyai kapasitas 100 ton, dan untuk daya listrik membutuhkan 120 Kilo Volt Ampere (KVA).  Ruang pendingin itu akan mampu menjaga kualitas ikan dari kerusakan, sehingga harga ikan ditingkat nelayan tetap stabil.
“Sebab, jika ikan hasil tangkapan nelayan tidak dimasukan cold storage berakibat ikan akan rusak, yang berdampak akan anjloknya harga ikan. Sehingga hal itu dibutuhkan tempat penyimpanan yang lebih layak,” jelas Nasri.
Secara terpisah, Ketua Nelayan Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang Sih Budi Hari mengatakan, dirinya menyambut baik pembangunan cold strorage. Karena saat ini memang nelayan membutuhkan ruang pendingin yang memiliki kapasitas penyimpanan yang besar.
“Mengingat saat ini tangkapan ikan nelayan di pesisir Pantai Malang Selayan cukup tinggi, sehingga diperlukan cold storage. Dan selama ini banyak tangkapan ikan tangkapan yang didapat para nelayan  rusak, karena tidak ada gudang pendingin,” ungkapnya.
Sementara, Budi menegaskan, jika ikan sudah masuk untuk diolan menjadi tepung, maka harga ikan jelak, sehingga nelayan mengalami kerugian. Namun, cold strorage bukanlah satu-satunya yang dibutuhkan para nelayan. Tapi, nelayan juga membutuhkan pabrik es untuk menjaga kualitas hasil tangkapan.
Karena selama ini, ia melanjutkan, para nelayan di Desa Tambakrejo harus membeli es balok hingga ke wilayah Kecamatan Kepanjen dan Kabupaten Blitar, yang harganya mencapai Rp 12 ribu per balok. Namun, jika dikirim hingga Pantai Sendangbiru, harganya bisa mencapai Rp 15 ribu per balok.
“Biasanya para nelayan beli secara kolektif, agar harganya lebih murah dan sudah langganan. Kalau sudah berlangganan harganya bisa lebih murah yakni hanya Rp 10 ribu-Rp 11 ribu per balok,” tambah Budi. [cyn]

Keterangan Foto : Cold Storage milik Pemkab Malang yang dibangun di Desa Tawangrejeni, Kec Turen, Kab Malang

Tags: