Pemkab Bangun Jembatan Gantung Senilai Rp23,5 M

7-FOTO KAKI cyn-5-11-Foto Jembatan Gantung Kanigoro-KemiriKab Malang, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Bina Marga (DBM) kabupaten setempat, telah mengahbiskan anggaran untuk membangun jembatan penghubung Desa Kanigoro, Kec Pagelaran dengan Desa Kemiri, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, sebesar Rp 23,5 miliar.
“Jembatan yang menghubungkan dua kecamatan, yakni Pagelaran dan Kepanjen, sudah kita bangun sejak bulan Mei 2014, dengan panjang 1000 meter atau sepanjang 1 kilometer (km),” terang Kepala DBM Kabupaten Malang M Anwar, Selasa (4/11), kepada wartawan.
Sementara itu, ia menegaskan, selama ini jembatan gantung yang menghubungkan Desa Kanigoro dan Desa Kemiri telah membahayakan masyarakat yang melintas. Karena membahayakan masyarakat, maka pihaknya membangun jembatan secara permanen.
Sedangkan bangunan yang kita bangun itu, tidak lagi menggantung, tapi sebuah jembatan yang memliki pondasi dan kerangka jembatan. Sehingga nantinya bangunan jembatan tersebut tidak hanya dilewati orang dan kendaraan roda dua saja, namun juga akan bisa dilewati kendaraan roda empat.
Dalam pembangunan jembatan itu, kata Anwar, pihaknya telah menganggarkan dua tahap. “Tahap pertama tahun 2014 ini kita anggarkan Rp 7,5 miliar untuk membangun bangunan pondasi jembatan bagian bawah. Untuk tahap dua tahun 2015 mendatang, kita anggarkan Rp 16 miliar, dan anggaran sebesar itu untuk membangun kerangka atas jembatan. Sehingga total anggaran untuk menyelesaikan bangunan jembatan tersebut, yakni sebesar Rp 23,5 miliar,” sebut dia.
Ditegaskan, pembangunan tahap awal, pihaknya akan menyelesaikan bangunan pondasi jembatan, pada bulan Desember 2014. Selain membangun jembatan penghubung,  lanjut Anwar, pihaknya juga akan berencana melakukan pelebaran jalan di wilayah Desa Kemiri, Kecamatan Kepanjen, namun masih kita disesuaikan dengan kemampuan anggaran.
Dengan selesainya jembatan yang menghubungkan dua kecamatan itu, kata Anwar, maka akan lebih mempermudah akses masyarakat untuk melakukan aktivitas, dan diharapkan agar bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. “Jika dibanding masih berupa jembatan gantung, karena jembatan gantung tidak bisa dilewati kendaraan roda empat, sehingga warga harus memutar puluhan kilo untuk menuju Desa Kanigoro maupun sebaliknya ke Desa Kemiri,” ungkapnya.
Dari pantauan Bhirawa, sejak dibongkarnya jembatan gantung yang menghubungkan dua desa, maka aktivitas warga jika mau menuju ke Desa Kemiri maupun ke Desa Kanigoro, warga telah  menggunakan jasa penyeberangan dengan membayar Rp 2 ribu sekali menyebrang melintasi Sungai Kemiri. [cyn]

Keterangan Foto : Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran dengan Desa Kemiri, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, saat sebelum dibangun. [cyn/bhirawa]

Tags: