Pemkab Malang Kenalkan Makanan Tradisional

Bupati Malang H Rendra Kresna (tengah) saat melihat makanan olahan tradisional yang dibuat oleh masing-masing peserta di Kantor Dinas Ketahanan Pangan, Desa Karangduren, Kec Pakisaji, Kab Malang.

Kab Malang, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang, pada Rabu (17/5), menggelar Lomba Cipta Menu Tingkat Kabupaten Malang 2017. Lomba tersebut tidak hanya diikuti peserta dari wilayah Kabupaten Malang saja, tapi juga diikuti dari Kota Malang dan Kota Batu.
Kegiatan yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan tersebut bertujuan untuk menggali potensi pangan yang dimiliki Kabupaten Malang. Sebab, Kabupaten Malang tidak hanya sebagai salah satu di Jawa Timur (Jatim) surplus pangan, tapi juga kaya akan rempah-rempah.
“Kami telah memberikan apresiasi kepada Dinas Ketahanan Pangan dalam menggelar Lomba Cipta Menu. Sehingga potensi rempah-rempah yang dimiliki Kabupaten Malang, nantinya bisa menciptakan olahan makanan tradisional,” kata Bupati Malang H Rendra Kresna, Rabu (17/5), seusai membuka Lomba Cipta Menu Tingkat Kabupaten Malang, di Kantor Dinas Ketahanan Pangan kabupaten setempat, Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
Menurut Rendra, di Indoensia banyak aneka ragam masakan tradisional, namun belum semuanya terpublikasi. Bahkan, banyak olahan masakan tradisional yang tidak diketahui oleh masyarakat secara luas. Sehingga dengan beragamnya rempah-rempah yang ada di Indonesia ini, seharusnya bisa menciptakan olahan makanan yang bisa dikenal oleh dunia.
Harapannya, dengan diakannya lomba cipta menu ini, diharapkan setiap kecamatan memiliki menu khas sendiri-sendiri. Sebab, tegas Rendra, di Kabupaten Malang jenis rempah-rempah sudah ada semua, sehingga Camat bersama masyarakat harus bisa membuat olahan makanan yang khas. Jika masing-masing kecamatan memiliki olahan makanan khas, hal ini juga akan mendatangkan wisatawan.
“Dan tentunya akan mendulang rupiah, yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi desa serta akan membawa kesejahteraan masyarakat desa,” paparnya.
Dirinya mencontohkan, lanjut dia, seperti nasi sredek sebagai salah satu makanan khas dari Kecamatan Wajak. Dan nasi sredek ini berbahan pokok dari singkong yang di parut, kemudian urap-urap dari daun pete cina, serta nasi klingking dari Kecamatan Tajinan, yang bahan dasarnya rotan muda. Sehingga nasi sredek dan nasi klingking tersebut sudah banyak dikenal masyarakat di luar Kabupaten Malang. Sehingga dengan lomba Cipta Menu ini akan memunculkan nama makanan khas baru, yang nantinya bisa dikenal di Indonesia. Sehingga untuk terus menggali potensi aneka olahan pangan di Kabupaten Malang ini, kata dia, maka hal ini membuat Pemkab Malang terus melakukan pengenalan ragam makanan tradisional. Sehingga dirinya meminta kepada Dinas Ketahanan Pangan agar terus melakukan penggalian potensi yang ada di masing-masing kecamatan.
“Menggali potensi olahan pangan harus terus ditingkatkan, agar semua desa memiliki makanan khas,” ujarnya.
Rendra berharap, dengan potensi pangan yang ada di Kabupaten Malang ini, nantinya bisa memiliki ketahanan pangan yang kuat, yang selanjutnya Kabupaten Malang bisa menjadi lumbung pangan di Jatim. Dalam mewujudkan Kabupaten Malang menjadi lumbung pangan, semua steakholder dan masyarakat harus terus menggali potensi yang ada, dan terus berinovasi agarĀ  tidak kekurangan pangan. [cyn]

Tags: