Pemkab Malang Segera Realisasikan Pengadaan Alat Pengering Gabah

Plt Bupati Malang HM Sanusi

Kab Malang, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang segera untuk menyelesaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Malang Tahun 2018 kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang.
Sedangkan dalam LKPJ tersebut, yakni meliputi Bidang Pendidikan, Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Tenaga Kerja, Sosial, Pangan, Pengendalian Penduduk dan Keuarga Berencana, Kepemudaan dan Keolahragaan, Perikanan, Pertanian, serta Bidang Perdagangan dan Perindustrian.
Hal ini yang telah dikatakan, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Malang HM Sanusi, Kamis (25/4), kepada wartawan. Menurutnya, dalam LKPJ yang pernah saya sampaikan pada Anggota DPRD Kabupaten Malang, bahwa dari sekian bidang yang kita laporkan, diantaranya di Bidang Pertanian, pihaknya mengupayakan untuk bisa segera merealisasikan pengadaan alat dryer, yang hal itu berguna sebagai pengering gabah. Sehingga dengan petani menggunakan alat dryer, maka diharapkan akan meningkatkan harga produksi padi, jika dibandingkan menggunakan lantai jemur.
“Untuk pengadaan alat dryer, anggaran yang kita siapkan untuk pembelian alat pengering padi tersebut, sebesar Rp 200 juta per unitnya. Dan nantinya, setiap kecamatan di Kabupaten Malang sebanyak 33 kecamatan masing-masing akan mendapatkan dryer,” ujarnya.
Saat ini, Sanusi melanjutkan, alat pengering yang kini sudah dimiliki dua kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Sumberpucung dan Gondanglegi. Sedangkan dryer yang dimiliki dua kecamatan itu, kapasitasnya perhari mencapai 10 ton gabah kering. Meskipun pada musim hujan begini tetap kita bisa mengeringkan padi tanpa mengurangi kualitasnya.
Bahkan, kata dia, untuk kualitas gabah yang dikeringkan dengan alat pengering bisa lebih baik daripada mengeringkan gabah menggunakan lantai jemur. Karena dengan dryer itu kekeringannya bisa mencaapai 14 persen. Sehingga harapannya bisa menjadi beras premium, yang otomatis harganya juga akan mengikuti. “Jika beras lokal hanya Rp 8 ribu per kilogram, maka dengan pengeringan gabah dengan alat dryer harganya bisa mencapai Rp 12 ribu-Rp 14 ribu,” ungkapnya.
Disisi lain, Sanusi juga menyinggung masalah Bidang Pendidikan, maka dirinya juga akan prioritaskan dalam peningkatan Bidang Pendidikan. Karena selain Bantuan Operasional Daerah (Bosda) yang akan kita realisasikan, Pemkab Malang juga akan meningkatkan insentif Guru Tidak Tetap (GTT). Sebelumnhya, insentif GTT per bulan mendapatkan Rp 100 ribu, akan kita naikan menjadi Rp 500 ribu per bulan.
“Untuk Bosda, pihaknya juga akan naikan, dari sebelumnya Rp 300 ribu per siswa, akan kita naikan menjadi Rp 500 ribu per siswa. Jadi total anggaran Bosda nantinya mencapai Rp 90 miliar,” jelas dia, yang juga pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang. [cyn]

Tags: