Bupati Malang H Rendra Kresna (kanan) saat melakukan panen raya padi, di Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
Kab.Malang, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus berupaya mengubah lahan kosong yang ada di wilayahnya untuk menjadi lahan produktif. Upaya itu dibuktikan dengan digelarnya panen raya padi dalam program Optimalisasi Lahan Pertanian 2015, yang dipusatkan di Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang,
Bupati Malang H Rendra Kresna, Senin (29/6) pagi kemarin, seusai melakukan panen raya, menegaskan kesungguhan Pemkab Malang mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Malang.
“Lahan kosong akan kita dijadikan sebagai lahan produktif,” ujarnya.
Misalnya, lanjut dia, lahan kosong nantinya dijadikan sebagai tanaman aneka bahan pangan, selain tanaman padi. Dengan meningkatkan tanaman pangan, maka Kabupaten Malang diharapkan bisa menjadi salah satu daerah di Jawa Timur, sebagai lumbung pangan.
“Saya mewakili Pemkab Malang bersyukur telah memiliki petani yang masih setia dan semangat tinggi dalam mengelola di bidang pertanian, serta tidak meninggalkan dunia pertanian,” papar Rendra.
Sementara itu, Perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang Siti Armadiah, yang juga kepala Desa Sutojayan mengatakan panen raya padi di wilayah Desa Sutojayan membuktikan kalau para petani juga ikut mendukung Program Optimalisasi Lahan 2015.
Disebutkan, lahan pertanian padi seluas 110 hektare, telah terbagi dua kelompok, yakni Gapoktan Podojoyo I telah memanen padi seluas 50 hektar , dan Podojoyo II memanen padi seluas 60 hektar. Sedangkan petani di Desa Sutojayan ini bisa menghasilkan produksi padi seberat 8 ton per hektar.
“Target kami pada panen periode berikutnya ada kenaikan jumlah produksi padi seberat 0,3 ton per hektar,” terangnya.
Di kesempatan itu, Siti juga menambahkan, dalam panen raya padi yang dilakukan Bupati Malang, Gapoktan Kecamatan Pakisaji telah diberikan bantuan oleh Pemkab Malang yakni berupa 1 unit mesin combaine harvester, 4 unit hand traktor, 2 unit pompa air, pembangunan jaringan irigasi 460 meter Rojotimur, dan saprodi atas lahan seluas110 hektar senilai Rp 132 juta. [cyn]
