Pemkab Membina Petugas PPKDB se Sidoarjo

Kasi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam Kanwil Kemenag Jatim Awe Effendi saat memberikan pencerahan. [achmad suprayayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Agar dalam menjalankan tugasnya sebagai ujung tombak pembinaan keluarga  sejahtera. Seluruh petugas PPKBD (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Daerah) se Kab Sidoarjo mendapat pencerahan tentang pembinaan keluarga sejahtera Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jatim.
Kegiatan bertemakan Pembinaan Konseling Keluarga Berencana Bagi PPKDB ini, dibuka Kepala Dinas PMD3AKB (Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Pemkab Sidoarjo, Drs Ec M Ali Imron MM, Kamis (30/3) pagi.
Usai membuka kegiatan, Ali Imron menjelaskan, kalau pembinaan ini di titik beratkan pada upaya pengendalian kuantitas penduduk dan peningkatan kualitas keluarga. Jadi melalui program keluarga kecil sejahtera yang merupakan misi pembangunan kependudukan dan keluarga berencana nasional.
Menurutnya, pertumbuhan penduduk di Kab Sidoarjo dinilai sangat berhasil, karena nilainya masih di bawah standar Provinsi Jatim maupun tingkat Nasional. Sementara jumlah penduduk yang cukup tinggi, mencapai sekitar 2,3 juta jiwa tetapi itu bukan karena angka kelahiran yang tinggi, tetapi banyaknya urbanisasi yang masuk ke Sidoarjo. ” Maka kami meminta keaktifan tokoh masyarakat lintas sektoral untuk mendorong pelaksanaan program ini bisa berjalan dengan baik,” pintanya.
Sementara Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KB dan KS), Henny Kristiani menjelaskan, kalau petugas PPKDB yang ikut dalam pembinaan konseling ini sekitar 250 petugas dengan narasumber DR Awe Effendi Kasi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam Kanwil Kemenag Jatim. Mereka tugasnya dibantu langsung oleh para sub-sub PPKDB yang jumlahnya hampir 3 ribu orang petugas se Kab Sidoarjo.
Adapun tugas Sub PPKBD adalah sebagai pembantu pembina KB di tingkat desa, agar dapat mewujudkan misi pembangunan kependudukan dan KB melalui program ketahanan keluarga dan pemberdayaan keluarga. ”Diantaranya BKB (Bina Keluarga Balita), BKR (Bina Keluarga Remaja), BKL (Bina Keluarga Lansia) dan UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) serta PIK (Pusat Informasi Konseling) remaja,” jelasnya.
Dari hasil pembinaan itu diharapkan keaktifan kader, terutama PPKDB bisa ditularkan kepada Sub PPKBD. Mereka juga diharapkan bisa membimbing kelompok BKB, BKR, BKL serta UPPKS dan PIK remaha/mahasiswa. ”Para Sub PPKDB dan para kader saling bekerjasasama serta terampil dalam memahami pengelolaan ketananan dan pemberdayaan keluarga. Agar bisa mewujudkan keluarga kecil yang berkualitas,” pungkasnya. [ach]

Tags: