Pemkab Mojokerto Lakukan Rapid Test di Wisata Pacet

Bupati mojokerto didampingi Ketua Tim Penggerak PKK. sedang memantau langsung rapid test yang digelar mendadak di bundaran jalan raya Pacet.

Mojokerto, Bhirawa
Bupati Mojokerto H Pungkasiadi bergerak cepat mengendalikan penyebaran virus corona atau Covid-19 di tlatah Kerajaan Mojopahit. Sebab hingga 13 Juni 2020 jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 telah mencapai 90 orang.
Seperti yang dilakukan pada, Minggu (14/6), Bupati didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mojokerto Ny Yayuk Pungkasiadi bersama segenap OPD, Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, melakukan rapid test di kawasan wisata Pacet. Tepatnya para pedagang warga, dan pengguna jalan yang melintas di Bundaran Wisata Pacet.
Bupati Pungkasiadi mengatakan, kapasitas layanan rapid test ini mencapai 1.000 tes. Tes yang dilakukan Dinas Kesehatan Jatim ini atas perintah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. “Dipilihnya kawasan wisata Pacet karena tempat ini adalah daerah wisata yang menjadi tujuan banyak orang, baik dalam maupun luar kota. Disamping itu kawasan wisata merupakan salah satu dari tujuh sektor yang harus dipulihkan menjelang diterapkannya new normal,” jelasnya.
Sebelum meninjau ke pelaksanan rapid test di Bundaran Pacet, Bupati Pungkasiadi telah berkunjung ke Dusun Seketi, Kecamatan Gondang untuk menyosialisasikan rancangan pemulihan ekonomi dalam masa pandemi Covid-19. Paparan disertai dengan pemutaran video ‘New Normal Life’.
Bupati Pungkasiasi mengatakan, guna mendongkrak ekonomi yang cenderung lesu karena dampak pandemi Covid-19, semua desa-desa untuk memacu potensi dan inovasi dalam menggerakkan roda ekonomi. Terlebih lagi saat ini telah terbentuk Kampung Tangguh Covid-19 di Kabupaten Mojokerto, sebagai bentuk kemandirian masyarakat dalam menanggulangi pandemi. Namun, meski pandemi sudah berlalu nantinya, pihaknya ingin kampung-kampung ini tetap berjalan dengan segala macam potensinya.
“Ada atau tidak ada pandemi, Kampung Tangguh Covid-19 di Kabupaten Mojokerto kita harapkan tetap jalan. Potensi desa atau wilayah bisa dihidupkan kembali. Gali potensi, ciptakan inovasi. Misalnya peternakan, pertanian, badan usaha milik desa (BUMDes). Ayo dihidupkan lagi. Kita berdoa agar situasi ini segera pulih,” ungkapnya.
Menyinggung tentang pengertian new normal sebagai adat baru dalam masa pandemi Covid-19, Bupati Pungkasiadi mengatakan, adat baru tersebut adalah menekankan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dalam aktivitas sehari-hari. Antara lain memakai masker, menjaga jarak, rajin cuci tangan, di rumah saja jika tidak ada kepentingan, penyemprotan disinfektan, serta menjaga kesehatan diri dan lingkungan.
Menurut dia, rencana pelaksanaan new normal pun membutuhkan koordinasi, kolaborasi, dan kerjasama antara pemerintah dan stakeholder. Untuk memacu berbagai pemikiran dan kreatifitas pemerintah daerah, maka Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) melaksanakan Lomba Inovasi Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19. Lomba ini juga diikuti oleh Pemerintah Kabupaten Mojokerto.
“Meski kalimatnya menyebut kata normal, tapi untuk saat ini kita masih berjuang mengatasi pandemi. Grafik terus meningkat, terakhir sudah ada 90 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Mojokerto per 13 Juni 2020. Pandemi ini tidak bisa kita prediksi kapan berakhir. Jadi, new normal kita sepakati sebagai adat baru. Bagaimana kita bisa hidup normal dan tetap produktif, dengan tetap menegakkan protokol kesehatan. Ini juga bertujuan agar ekonomi segera pulih,” tandasnya. [min]

Tags: