Pemkab Mojokerto Peringati 1 Muharram 1437 H

Plh Bupati Mojokerto memberikan sambutan di acara 1 Muharram. (kariyadi/bhirawa).

Plh Bupati Mojokerto memberikan sambutan di acara 1 Muharram. (kariyadi/bhirawa).

Kab Mojokerto, Bhirawa.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar peringatan 1 Muharram 1437 H. Peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1437 Hijriyah merupakan  titik balik peringatan hijrahnya Nabi besar Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.
Peringatan tahun baru dirayakan i dengan khidmat oleh Pemerintah Kabupaten Mojokerto lewat acara siraman rohani yang dihelat di Pendopo Graha Majatama, milik Pemkab Mojokerto.
Heri Suwito, Plh  Bupati Mojokerto, dalam kegiatan itu menuturkan, bahwa peringatan 1 Muharram dan makna yang terkandung di balik sejarah hijrah panjang Nabi Muhammad ini, harus direnungkan maknanya  dan diaplikasikan nilainya dalam kehidupan sehari-hari.
Pemerintah dengan semua entitasnya, harus berubah kinerjanya ke arah yang lebih baik. Sebab dalam hijrah, tersirat makna ‘berubah ke lebih baik’ demi kepentingan bersama.
“Nabi kita berhijrah dari Makkah ke Madinah dengan memikul misi untuk merubah kota yang masih jauh dari Islam pada waktu itu. Beliau berjuang agar semua menjadi baik setelahnya, tentu dengan usaha keras dan tekad kuat menjalankan perintah Allah. Nilai itu wajib kita contoh sebagai sebuah berita petunjuk bagi kita, tidak terkecuali dalam mengemban amanat sebagai pelayan masyarakat demi Mojokerto lebih baik,” ucap Heri Suwito.
Acara yang juga dihadiri oleh Forkopimda, perwakilan Kementrian Agama Kabupaten Mojokerto, SKPD, Camat serta Karyawan – Karyawati.  Menjadi perenungan dan menguatkan mental spiritual yang diberikan oleh K.H. Nurhadi atau familiar dikenal sebagai Mbah Bolong sebagai pengisi ceramah dan pengajian.
“Semua karyawan dan karyawati pemkab Mojokerto saya sarankan untuk berubah kinerjanya. Dalam pengertian kearah yang lebih baik. Berubah dalam kinerjanya, dalam semangatnya, dan yang terpenting hasil yang dirasakan masyarakat harus menjadi lebih baik,” tandas Hery Suwito.
Sementara itu, Mbah Bolong dalam dakwahnya meemberi siraman rohani terkait 1 Muharram yang lekat dengan sejarah perjuangan syiar Islam yang keras di masa lalu. Pembawaannya yang luwes dan penuh gimmick ketika berdakwah, mampu mencairkan atmosfer Pendopo Graha Majatama hari itu. Pendakwah dengan gaya yang ceria tersebut berpesan agar semua amalan Nabi jadi suri tauladan kita semua.
Proses hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan para sahabat sendiri memang mengandung banyak hikmah. Setiap insan di masa sekarang diharuskan melakukan hijrah atau berpindah dari satu keadaan menuju maqom atau tempat yang lebih baik dalam arti proses berpindahnya sifat – sifat buruk menuju  kebaikan, sehingga peringatan 1 Muharram sebagai tahun baru Islam mampu menghadirkan momentum berharga dan mendatangkan manfaat lahir bathin bagi orang-orang yang berakal tidak hanya sekedar mengetahui sejarahnya saja melainkan mampu membawa i’tibar besar bagi umat.
Asisten 1 Sekkab Mojokerto, Akhmad Jazuli, juga memberi beberapa sambutan dan kesannya terhadap makna perayaan 1 Muharram yang tidak banyak terdengar gemuruhnya dari tahun baru kelender Masehi. Ia ingin agar tradisi bersholawat dan mengaji bersama seperti forum siraman rohani pada hari tersebut, menjadi kegiatan yang terus dipelihara. Tidak hanya merayakannya, tapi juga dengan menyelami maknanya.
“Nabi Muhammad butuh waktu kurang kebih 23 tahun untuk merubah jazirah Arab ke arah yang lebih baik dengan sinar Iman dan Islam. Dengan usaha yang getol dan tak kenal lelah menjalankan amanat, sejatinya menjadi bahan perenungan yang dalam bagi kita untuk mengaplikasikan hal yang sama terhadap aspek kehidupan kita, tidak terkecuali bekerja keras merubah Kabupaten Mojokerto untuk selalu lebih baik dan baik lagi,” harapnya. [kar.adv]

Tags: