Pemkab Pasuruan Akan Bangun Gudang Garam Berstandar Nasional

Tambak garam di kawasan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Minggu (15/12). Banyaknya stok garam yang melimpah membuat Pemkab Pasuruan akan membangun gudang garam berstandar nasional.n Hilmi Husain/Bhirawa

Kabupaten Pasuruan, Bhirawa
Pemkab Pasuruan berencana akan membangun gudang garam berstandar nasional, tahun 2020 mendatang. Rencana tersebut lantaran stok garam di Pasuruan saat ini melimpah. Saking banyaknya membuat tak sedikit yang tidak terserap pasar.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Slamet Nurhandoyo menyampaikan rencana itu sudah diusulkan ke Pemprov Jawa Timur, untuk bisa direalisasikan tahun 2020 mendatang.
Diharapkan, gudang garam nantinya bisa menampung 1.000 ton garam dari hasil produksi garam di semua wilayah perairan di Kabupaten Pasuruan, yakni Kecamatan Lekok, Kraton, Nguling dan Bangil.
“Nantinya saat musim hujan, harga garam bisa naik sehingga menguntungkan para petani. Makanya, kami usulkan pembangunan gudang garam,” ujar Slamet Nurhandoyo, Minggu (15/12).
Menurutnya, gudang garam tersebut direncanakan akan dibangun di Desa Gerongan, Kecamatan Kraton. Karena di wilayah itu sebagai salah satu wilayah penghasil garam terbesar di Kabupaten Pasuruan.
“Sampai saat ini belum ada gudang khusus untuk garam, Karena itu, kita inginnya secepatnya,” papar Slamet Nurhandoyo. Berdasarkan pantauan di lapangan, menumpuknya hasil tambak garam sudah terlihat dalam 2-3 bulan terakhir. Hingga akhirnya, harga garam sampai turun drastis.
Salah satu petambak garam asal Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Hanifah mengakui bahwa harga garam semakin turun. Yakni hingga Rp250 per kilogram. Sehingga membuat banyak petambak enggan menjual garamnya.
“Saya menjual sendiri ke toko-toko kecil terdekat. Terpenting laku, daripada merugi,” kata Hanifah. Ia bersama petani tambak lainnya menyatakan apabila garam yang ditumpuk akan rusak selama musim hujan. Pada akhirnya, merugikan petambak sendiri.
“Jika ada gudang garam, jelas kami simpan disitu. Kami juga tak lahan untuk menyimpan garam lebih lama lagi,” urai Salawi, patani garam lainnya. [hil]

Tags: