PemKab Pasuruan Buat SE Bupati Waspada Banjir

Sebuah jaringan irigasi di Jalan Sumatra, Kota Pasuruan kondisinya sudah bersih setelah dinormalisi oleh petugas Pengairan PU Kota Pasuruan, Rabu (18/11). [hilmi husain/bhirawa]

Sebuah jaringan irigasi di Jalan Sumatra, Kota Pasuruan kondisinya sudah bersih setelah dinormalisi oleh petugas Pengairan PU Kota Pasuruan, Rabu (18/11). [hilmi husain/bhirawa]

Kota Pasuruan, Bhirawa
Menjelang musim penghujan, jaringan irigasi di wilayah di Kota Pasuruan mulai dinormalisasi. Pengerukan itu, selain untuk mengurangi dampak banjir, setidaknya jaringan irigasi yang di keruk dapat menampung debit air saat musim hujan datang.
Kabid Pengairan PU Kota Pasuruan, Sinarwidi menyampaikan normalisasi itu dilakukan di 12 jaringan saluran irigasi di wilayah Kota Pasuruan. “Normalisasi berupa pengerukan sudah kami lakukan untuk menjaga kelancaran arus air jelang musim penghujan. Dengan terjaganya kebersihan jaringan saluran irigasi ini, akan mampu meminimalisir potensi banjir yang biasanya terjadi di Kota Pasuruan,” ujar Sinarwidi, Rabu (18/11).
Kedua belas jaringan irigasi itu misalnya di sepanjang Ketempen atau tepatnya di Jalan Jawa, Bugul Kidul, Ketug maupun lainnya. “Walaupun sudah menormalisasi, kami juga membutuhkan kesadaran masyarakat sekitar akan kebersihan lingkungan. Supaya membuang sampah pada tempatnya bukan di saluran irigasi ini. Sebab, dari hasil pengerukan itu di temukan limbah dari sampah manusia seperti pempres dan lain-lain,” jelas Sinarwidi.
Tak hanya menormalisasi jaringan irigasi, pihaknya juga menginginkan sungai-sungai di Kota Pasuruan diperlakukan yang sama. Hanya saja, upaya itu tidak bisa dilaksanakan lantaran sungai tersebut merupakan kewenangan Balai Pengairan Pemprov Jatim.
Adapun sungai yang merupakan kewenangan Provinsi Jatim melintasi wilayah Kota Pasuruan adalah sungai Petung, Gembong dan Welang. “Karena sungai itu adalah kewenangan pihak Provinsi, kami disini bisanya hanya menyurati saja. Supaya sungai-sungai itu dinormalisasi. Untuk proses menyurati itu sudah kami lalukan sepekan lalu,” jelasnya.
Hal serupa juga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana mengatakan pihaknya mewaspadai dampak yang mungkin ditimbulkan hujan, seperti terjadinya banjir bandang.
Karena, banyak hutan lindung di Kabupaten Pasuruan yang mulai gundul. Apalagi, sebagian hutan di Kabupaten Pasuruan banyak yang terbakar. “Melalui Surat Edaran (SE) Bupati kami sampaikan untuk waspada terhadap banjir bandang. Waspada itu dilakukan lantaran banyak hutan yang terbakar di musim kemarau, ditambahkan banyaknya hutan yang sudah gundul di lahan produksi,” kata Bakti Jati Permana.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Kabupaten Pasuruan bekerjasama dengan BPBD Provinsi Jatim dalam menyiapan buffer stock seperti sand bag, sembako, terpal dan alas tikar.
“Kami suah membuat rencana kerjasama dengan BPBD Provinsi untuk siaga darurat. Langkah itu mengingat Kabupaten Pasuruan setiap tahunnya mengalami banjir bandang,” kata Bakti Jati Permana. [hil]

Tags: