Pemkab Pasuruan Inventarisir Dampak, Pemprov Dalami Penyebab

Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf ikut membantu mengumpulkan paving jalan kampung yang porak-poranda diterjang banjir bandang di Puwodadi Kabupaten Pasuruan.

Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf ikut membantu mengumpulkan paving jalan kampung yang porak-poranda diterjang banjir bandang di Puwodadi Kabupaten Pasuruan.

Banjir Bandang Purwosari
Pasuruan, Bhirawa
Pemkab Pasuruan saat ini terus menginventarisir dampak banjir bandang di Desa Kertosari Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan.
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Bhakti Jati Permana menyampaikan semua kerusakan disebabkan banjir bandang itu terjadi di Desa Kertosari. Terdapat dua rumah rusak berat, dua rumah dan warung rusak ringan serta empat hektare lahan pertanian juga ikut rusak. Sedangkan kerugiannya ditaksir mencapai Rp 100 juta.
“Kerugiannya mencapai sekitar Rp 100 juta. Untuk kerusakan rumah warga serta fasilitas umum sudah selesai,” papar Bhakti Jati Permana dikonfirmasi, Minggu (8/1).
Empat hektare lahan pertanian yang rusak itu meliputi tiga hektare sawah ditanami padi dan satu hektare sawah ditanami palawija ikut rusak tersapu banjir bandang.
Bhakti menambahkan imbas banjir bandang merupakan tanggung jawab dari Pemkab Pasuruan. Semuanya akan terkaver melalui bantuan sosial. Untuk rehap bencana nantinya dialokasikan melalui dana tanggap darurat. Saat ini masih di proses.
“Sudah kami koordinasikan semua. Termasuk koordinasi langsung dengan pemerintah Desa Kertosari. Di lapangan, kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaam Umum untuk segera diperbaiki,” tandas Bhakti Jati Permana.
Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf menyampaikan pihaknya akan cepat membenahi infrastruktur yang rusak tersebut. Targetnya adalah jalan pedesaan pekan depan terselesaikan agar bisa dilalui.
“Permasalahan ini akan kami selesaikan secepatnya. Jalan yang rusak akan kami bangun lantaran itu merupakan akses perekonomian warga,” ujar Irsyad Yusuf.
Selain berjanji akan memberikan bantuan, pejabat nomer satu di Kabupaten Pasuruan ini juga mengevaluasi dan mengambil pengalaman dari kejadian tersebut.
“Kami berprinsip menekan perubahan peruntukan lahan untuk pembangunan kawasan industri atau pemukiman. Jika fungsinya untuk resapan air harus tetap resapan air saja. Tidak tahu jika di daerah lainnya,” terang Irsyad Yusuf.
Sekadar diketahui, meluapnya sungai Surak menimbulkan sejumlah kerusakan di sejumlah desa yang ada di Kecamatan Purwosari dan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Kamis (5/1) malam. Sedikitnya 50 Kartu Keluarga (KK) di Desa Kertosari terendam banjir. Akibatnya, puluhan rumah rusak.Bahkan, ada tiga rumah yang rusak parah dan dindingnya pun jebol karena disapu derasnya air luapan dari sungai Surak. Banjir tersebut juga membuat petani gagal panen. Begitu juga dengan jalan pedesaan rusak dan sejumlah garasi mobil milik warga ambruk.

Alih Fungsi Lahan
Sementara itu Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf menyatakan Pemprov Jatim kini tengah mendalami penyebab banjir bandang yang menerjang daerah Purwodadi Kabupaten pasuruan, Kamis (5/1) lalu. Banjir akibat luapan sungai itu merupakan banjir terparah yang pernah ia ketahui.
“Selama ini, banjir yang terjadi tidak separah kemarin. Banjir biasa surut 20 menit, tapi kejadian kemarin baru surut sekitar satu jam. Pasti ada penyebabnya,” kata Wagub Saifullah Yusuf saat meninjau langsung daerah yang terkena imbas banjir bandang di Purwodadi, Jumat (6/1).
Menurut dia, penyebab utama banjir adalah curah hujan yang cukup tinggi sehingga mempengaruhi volume air yang ada. Selain itu, resapan air kurang, aliran air tertutup material dari atas dan ada beberapa jembatan yang tidak sesuai spesifikasi kelayakan.
“Bisa dilihat, ada beberapa kayu dan bambu yang menghambat  arus air yang melewati jembatan. Kayu dan bambu tersebut berasal dari jembatan yang rusak di atas aliran. Adapun penyebab lainnya masih dalam identifikasi, diduga  ada alih fungsi lahan di sekitar pegunungan, pembangunan jalan tol. Ini yang masih akan kita dalami lebih pastinya,” ungkapnya.
Dalam perbaikan fasilitasn umum dan rumah yang rusak, kata Gus Ipul, sapaan lekat Saifullah Yusuf, masyarakat tidak sendirian. Pemprov Jatim bersama dengan Pemkab Pasuruan akan ikut turut ambil bagian di dalamnya.
“Data sementara ada 10 rumah yang mengalami kerusakan akibat banjir. Untuk perbaikan rumah dan fasilitas jalan desa, Pemkab Pasuruan yang akan menangani. Sedangkan Pemprov Jatim akan memperbaiki beberapa fasilitas di sekitar sungai seperti plengsengan dan jembatan yang rusak,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi agar banjir serupa tidak terulang lagi, Gus Ipul mengaku, pemprov akan mengkajinya lebih lanjut. Nantinya akan dilakukan diskusi antara pemprov, Pemkab Malang dan Pemkab Pasuruan untuk mengatasi banjir dalam jangka panjang. “Untuk jangka pendek bisa dilihat masyarakat bersama pemerintah bahu membahu membersihkan rumah. Kalau perlu dilakukan pengerukan Pemprov Jatim siap membantu,” tambahnya.
Banjir lumpur akibat meluapnya Sungai Juri di Purwosari Pasuruan cukup membuat kaget Gus Ipul. Baginya, banjir yang menerjang Jalan Raya di Purwosari dan Purwodadi ke arah Surabaya ini merupakan kejadian terbesar sepanjang hidupnya. “Ini terbesar dan pertama kali dalam hidup saya. Selama saya tinggal di Purwosari tidak pernah banjir bandang meluap separah begitu,” katanya.
Tempat tinggal keluarga Gus Ipul memang berada di Kauman Purwosari. Kampungnya dengan lokasi banjir bandang itu hanya berjarak 4 Kilometer. “Kalau kita melihat video di media sosial sangat mengerikan. Tapi setelah kita lihat, dampaknya tidak begitu terlihat. Tapi ini perlu mendapat perhatian kita,” pungkasnya. [hil,iib]

Tags: