Pemkab Perpanjang Tanggap Darurat

6-foto  B htn-Rijanto'Kabupaten Blitar, Bhirawa
Adanya lahar dingin Gunung Kelud yang mengancam sejumlah wilayah di Kabupaten Blitar, merupakan salah satu alasan Pemerintah Kabupaten Blitar untuk memperpanjang Status Tanggap Daruat Letusan Gunung Kelud. Hal ini tetap dilaksanakan meskipun statusnya sudah diturunkan ke Siaga atau level III dari Awas atau level IV.
Bahkan bahaya lahar dingin Gunung Kelud diprediksi akan berlangsung sampai bulan April mendatang karena masih tingginya curah hujan sampai bulan April. Sehingga membuat Pemkab Blitar meminta masyarakat mewaspadai munculnya banjir lahar dingin.
Wakil Bupati Blitar, Drs. Riyanto, mengakui saat ini Pemkab Blitar memberlakukan masa tanggap darurat untuk antisipasi lahar dingin hingga kondisi benar-benar dinyatakan aman. Bahkan beberapa titik di wilayah Kabupaten Blitar memang merupakan kantong kantong lahar yang juga ditinggali oleh ribuan warga, di mana masa tanggap darurat untuk lahar dingin itu ditentukan hingga curah hujan berangsur turun dan material vulkanik yang terbawa oleh hujan tidak membahayakan warga di sepanjang bantaran kali lahar. “Hingga kini logistik di masing-masing posko masih disiagakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan,” kata Drs. Rijanto.
Selain itu terkait hal ini, Pemkab Blitar juga berharap penanganan semua aspek pasca terjadinya letusan Kelud dilakukan oleh masing-masing pejabat yang berwenang secara professional. Sehingga proses recovery bisa dilakukan dengan cepat.
Menurut data BPBD Kabupaten Blitar, mengacu peta bencana Kabupaten Blitar, lahar dingin Kelud selalu mengalir Sungai Bladak di wilayah Kecamatan Nglegok. Gerakan liar lahar dingin juga masuk ke Sungai Kuning yang berada di Kecamatan Nglegok.
Pada aliran ke arah barat lahar dingin akan mengarah ke sebagian wilayah Desa Candirejo Kecamatan Ponggok. Sehingga Pemkab Blitar terus mengeluarkan imbauan agar warga utamanya di sepanjang bantaran kali lahar waspada potensi terjadinya luapan lahar dingin dari Kelud. “Kami selalu menghimbau untuk waspada jika curah hujan tinggi untuk berhati-hati terhadap aliran lahar dingin,” ujarnya.
Sementara itu Kabid Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Sudharman memastikan kantong lahar yang ada di wilayah Kabupaten Blitar siap untuk menampung aliran lahar dingin Kelud. Gerakan liar lahar dingin sesuai pengalaman letusan tahun tahun sebelumnya melalui 3 kantong lahar.
Yakni ada di Kalibladak, Kaliputih dan Kalisemut. Kapasitas per kantong mencapai 2 juta meter kubik untuk menampung lahar dingin yang dimuntahkan dari lereng Kelud tiap pasca terjadinya erupsi Kelud. Namun Pemkab tidak mampu memprediksi secara pasti seberapa besar lahar yang akan mengalir ke wilayah Blitar pada saat terjadi hujan intensitas tinggi seperti saat ini. “Karena wilayah Kediri juga memiliki jalur untuk menampung aliran lahar Kelud seperti yang ada di kali Konto, Kali Serinjing, Kali Ngobo dan kali Sukorejo Kabupaten Kediri,” imbuhnya. [htn]

Rate this article!
Tags: