Pemkab-PNPM Sinkronisasikan Kegiatan

Sekretaris BPM PKB Drg. Silvia Rachmi ketika membuka acara lokakarya PNPM MP kemarin.

Sekretaris BPM PKB Drg. Silvia Rachmi ketika membuka acara lokakarya PNPM MP kemarin.

Sidoarjo, Bhirawa
Agar realisasi program yang sudah dilakukan bisa berjalan baik dan lancar. Pemkab Sidoarjo dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM MP) tahun 2014 melakukan sinkronisasi kegiatan yang sudah terprogram bersama.
Proses sinkronisasi yang mengambil tema ‘Lokakarya’ telah dibuka langsung oleh Sekretaris BPM PKB, Drg Silvia Rachmi MM, Senin (28/4) di Aula Kantor BPM PKB Sidoarjo. Menurutnya kalau lokakarya ini diadakan bertujuan untuk mensinergikan kegiatannya antara pemerintah dengan PNPM. Selain itu juga untuk memperkuat stakeholder dimasing-masing instansi dalam penanganan program kemiskinan.
Disamping itu, pihaknya juga meminta kepada para camat dan kelurahan/desa untuk terlibat dan campur tangan dalam menangani program-program yang sudah berjalan. ”Keterlibatan mereka akan sangat baik dalam evaluasi, dan kontrolnya akan lebih mudah,” katanya.
Sementara itu, menurut Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi dan Pengelolaan (PUEB), Sri Rukiyati SH MSi mengatakan, kalau program PNPM Perkotaan Sidoarjo sudah berjalan sejak tahun 2007.
Anggarannya semula dari pemerintah pusat, setiap tahun hasilnya bisa berjalan dengan baik, akhirnya pada 2009 telah dilakukan sharing anggaran dengan APBD Sidoarjo. Hingga kini telah melibatkan sebanyak 15 kecamatan. Jadi program ini untuk memberdayakan masyarakat tentang penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan.
Bantuan langsung PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2013 dana yang tersedia sebesar Rp35 miliar, terdiri dari APBN sebesar Rp33 miliar dan dana dari APBD sebesar Rp2,5 miliar, semuanya sudah berjalan dengan baik. ”Dari jumlah anggaran itu yang sudah terealisasi sekitar 99,9%,” katanya.
Jumlah anggaran juga terus mengalami peningkatan yang cukup baik. Apabila dibandingkan jumlah bantuan tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar Rp6.470.750.000 dari jumlah bantuan 2012 yang hanya sekitar Rp29.022 miliar. ”Dengan anggaran sebesar itu, makanya dalam penerapannya kita harus melakukan sinkronisasi, agar dalam pelaksanaan kegiatan yang sudah terprogram bisa berjalan seiring bersama-sama,” jelas Sri Rukiyati. [ach]

Rate this article!
Tags: