Pemkab Probolinggo Bangun Jembatan Gantung Opo-opo

Tak ada jembatan siswa ini seberangi derasnya sungat untuk sekolah.

Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo selalu memprioritaskan pembangunan infrastruktur sebagai sarana penunjang aktivitas masyarakat. Seperti halnya dengan rencana pembangunan jembatan gantung yang sangat dibutuhkan masyarakat blok Kedungmiri, RT 04 RW 05, Dusun Gunungwurung, Desa Opo-opo Kecamatan Krejengan.
Sebanyak 50 KK warga blok Kedungmiri itu sehari-hari kesulitan untuk mencapai jalan utama Desa Opo-opo. Hal ini dikarenakan tidak ada jembatan atau akses yang menghubungkannya. Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas Harian (Plh) Bupati Probolinggo Soeparwiyono, Rabu (28/2).
Karena kondisi itu, maka praktis semua aktifitas perekonomian maupun aktifitas pendidikan yang sehari-hari dibutuhkan oleh masyarakat dirasa cukup sulit. Sebab mereka harus menyeberangi sungai dengan rentang jarak yang cukup lebar. Bahkan akan lebih sulit lagi dilalui saat debit air meningkat khususnya pada musim penghujan, katanya.
Di awal tahun anggaran 2018 ini, saya bersama instansi terkait berkesempatan meninjau lokasi rencana pembangunan jembatan gantung yang telah lama diidam-idamkan oleh warga blok Kedungmiri itu. Soeparwiyono memastikan bahwa pada bulan Maret mendatang rencana pembangunan jembatan gantung itu akan direalisasikan, menyusul proses penetapan rencana pembangunan dan proses penandatanganan kontrak tender/lelang yang semuanya itu sudah rampung pada bulan Pebruari 2018 ini.
“Sejatinya Pemkab Probolinggo telah merencanakan dan memprogram pembangunan ini di tahun 2017 untuk dikerjakan di tahun 2018. Artinya pemerintah tidak menelantarkan tapi mengikuti alur sistem penganggaran yang berlaku yang semuanya membutuhkan proses dan waktu,” tegas Soeparwiyono.
Lebih lanjut mantan Inspektur Kabupaten Probolinggo ini mengemukakan, rencana pembangunan jembatan gantung dengan spesifikasi lebar 1,6 meter, panjang 35 meter dan tinggi 5 meter dari permukaan sungai itu rencananya akan menyerap aana APBD Kabupaten Probolinggo sebesar Rp 800 juta.
“Proses pengerjaan diperkirakan butuh waktu 5 bulan, InsyaAllah nantinya pada bulan Juli mendatang warga Desa Opo-opo khususnya blok Kedungmiri ini sudah bisa memanfaatkan fasilitas jembatan gantung sebagai sarana aktifitas sehari-hari, ” tandasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo Prijono menjelaskan secara teknis bahwa jembatan gantung ini akan menggunakan konstruksi baja dengan penguat kawat selling dan mempunyai kapasitas maksimal seberat 2 ton.
“Oleh sebab itu untuk mengurangi resiko yang tidak diinginkan, diharapkan nantinya tidak terjadi kerumunan orang atau penumpukan barang di tengah jembatan, misalnya rombongan warga ketika pulang kenduri diusahakan bergantian aja,” jelas Prijono.
Agar umur jembatan bisa lebih lama dan awet, Prijono juga menghimbau agar masyarakat setempat juga harus merasa memiliki dengan turut merawat dan menjaga keutuhan perlengkapan jembatan gantung tersebut. “Pada umumnya jembatan gantung memiliki umur rata-rata 6 tahun, namun jika masyarakat juga aktif dalam merawatnya seperti cek secara periodik kondisi mur/baut dan selalu memperbarui cat anti karat maka jembatan gantung akan bertahan sampai 10 tahun,” tandasnya.
Paling merasakan dampaknya akan keberadaan jembatan adalah anak-anak sekolah. Tak jarang mereka harus melepas sepatu demi bisa menerjang arus sungai agar bisa sampai di sekolah. Prihatin akan kondisi ini, salah seorang anggota Polres Probolinggo, Aiptu Purwo berinisiatif untuk menyeberangkan anak-anak sekolah menggunakan kuda peliharaannya. “Demi memudahkan anak sekolah untuk bisa melintasi arus sungai jika hendak sekolah dan pulang sekolah. Sungainya arusnya deras dan penuh dengan bebatuan licin,” tambah Purwo. [wap]

Tags: