Pemerintah Kabupaten Probolinggo Gelar Baksos KB MOP

Pemkab Probolinggo siapkan baksos pelayanan KB MOP dan MOW di RSUD Waluyojati.

Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Pemkab menjadwallkan gelar bhakti sosial (baksos) Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Metoda Operasi Pria (MOP) dan Metoda Operasi Wanita (MOW) pada hari Minggu (29/4) mendatang,
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Probolinggo bersama tim Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Djati Kraksaan pastikan kesiapan lapangan dan peralatan medis, Kamis(26/4)..
Kepala Dinas DPPKB Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Yoelijanto, kamis 26/4 mengemukakan baksos dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke – 272 ini selaras dengan Visi Misi Kabupaten Probolinggo yakni mengupayakan penurunan angka kemiskinan.
Menurut Anang, kemiskinan bisa ditanggulangi salah satunya dengan mengoptimalkan metode kontrasepsi, di antaranya dengan MOP/MOW (steril). “Manakala suatu keluarga itu direncanakan dan ditata lebih awal melalui metode kontrasepsi ini, diharapkan ke depan masyarakat bisa menata lebih baik dari sisi pembiayaan keluarga sehingga beban tanggungan keluarga bisa relatif terjangkau,” jelasnya.
Anang menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk mensupport semaksimal mungkin dalam kegiatan baksos kali ini. Selain bersinergi dengan DPPKB Provinsi Jawa Timur dan RSUD Waluyo Djati Kraksaan, pihaknya juga akan melibatkan Dinas Kesehatan, TNI/Polri dan OPD terkait.
“Selain tim khusus DPPKB Provinsi, kami akan menerjunkan 70 personil, dan kami juga sudah menyiapkan semua peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan. Semoga baksos ini bisa berjalan dengan lancar aman dan terkendali,” tandasnya.
Senada dengan itu, Direktur RSUD Waluyo Djati Kraksaan, dr. Endang Astuti mengatakan salah satu tujuan baksos kontrasepsi MOW/MOP ini adalah untuk menjamin kualitas generasi penerus di masa yang akan datang. “Harapannya dengan memiliki 2-3 anak maka pemenuhan kebutuhan pendidikan, kesehatan dan kasih sayang yang diberikan kepada sang anak akan lebih optimal dibanding dengan banyak anak,” jelas Endang Astuti.
Lebih lanjut menjelaskan, Baksos ini sekaligus juga sebagai media sosialisasi kepada masyarakat luas tentang kelebihan dan keamanan yang dimiliki kontrasepsi MOW dan MOP. Namun sampai saat ini lanjutnya, masih banyak akseptor yang memilih metode implan/susuk, yang sebenarnya jauh lebih aman menggunakan MOW/MOP. Oleh sebab itu pihaknya lebih menganjurkan untuk memilih metode MOW/MOP kalau memang sudah mantap steril.
“Metode ini sangat aman dan cepat, hanya dibutuhkan operasi kecil dibawah pusar sedalam 1 centimeter untuk mencari saluran telur kemudian diikat. Tidak lebih lima menit operasi selesai, dan jika kemudian hari menginginkan anak lagi, ikatan tadi bisa dibuka kembali,” tandasnya.
Kepala Humas RSUD Waluyo Djati, Sugiyanto mengatakan Sampai saat ini pihaknya telah menyiapkan lokasi dan ruangan yang dibutuhkan untuk alur pelaksanaan pelayanan baksos yang meliputi tempat registrasi, tempat pelaksanaan screening, operasi dan tempat pulih sadar, serta jalur evakuasi dan keluar pasien.
Sampai hari Rabu 25/04 Sugianto menginformasikan bahwa tercatat 163 akseptor telah mendaftar. Dengan perincian 159 akseptor MOW dan 4 orang Akseptor MOP. “Masih sangat memungkinkan bagi siapa saja yang mau mendaftar,” harapnya.
Bagi yang ingin mendaftar masih bisa bisa melalui petugas PLKB tingkat kecamatan dengan membawa indentitas yang jelas serta mengisi surat persetujuan suami istri, dan harus dipastikan akseptor tidak dalam kondisi hamil, tambahnya.(Wap)

Tags: