Pemkab Probolinggo Inginkan Swab Mandiri Tanpa Tergantung Pemprov Jatim

Bupati Tantri pantau alat pendeteksi virus Corona.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

(Kini Bisa Tes Korona di Dua RSUD)
Probolingggo, Bhirawa
Bupati Probolinggo P Tantriana Sari mengecek kesiapan alat untuk tes cepat Covid-19 di RSUD Waluyo Jati. Pengecekan itu dilakukan seiring datangnya cartridge yang dibutuhkan alat bernama TCM (Tes Cepat Molekuler) untuk mengetes virus korona, Rabu 13/5/220 siang.
Bupati langsung menggunakan pakaian layaknya petugas medis untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di RSUD. Dalam kesempatan itu, yang masuk ke dalam laboratorium hanya sebagian orang. Di antaranya bupati, Direktur RSUD Dr Mansur, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Anang Budy Yoelijanto, dan juga Kepala Dinas Kominfo Yulius Christian. Di dalam ruangan bupati hanya sekadar memastikan alat tersebut bisa dipakai.
Bupati Tantri itu menjelaskan, bersama dengan realokasi dan refocusing APBD, maka tumbuh inisiasi para dokter untuk refunction dua peralatan yang dimiliki. Rencananya TCM digunakan sebagai peralatan yang mampu melakukan pemeriksaan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
“Alat tersebut bisa digunakan dengan cara mengganti cartridge-nya. Alhamdulillah cartridge-nya telah datang,” tandasnya.
Dengan datangnya cartridge tersebut, kata bupati, mulai hari ini Probolinggo memiliki ikhtiar baru. Yaitu, menetapkan RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan RSUD Tongas sebagai lokasi TCM bagi orang yang berpotensi terkena Covid-19. “Alatnya ada di dua rumah sakit. Yakni di Waluyo Jati dan juga RSUD Tongas,” tuturnya.
Menurutnya, adanya dua alat tersebut merupakan salah satu solusi. Di mana, semakin panjangnya antrean pemeriksaan swab di RS Unair BB TKL Surabaya dan tempat terdekat lainnya. Meskipun demikian, pihaknya masih mematuhi protokol penentuan pengesahan hasil swab.
“Nantinya swab diambil dan dianalisa di dua rumah sakit itu. Kemudian tetap mengikuti prosedur dibawa ke Provinsi lalu ke Pusat. Manakala teriverifikasi, maka akan diumumkan dahulu di Gugus Tugas Nasional, Provinsi dan baru di daerah,” jelasnya.
Pihaknya berupaya optimalkan tes ini. Sebagai bagian dari strategi pencegahan penyebaran dan sekaligus memutus mata rantai penularan Covid-19. Di samping itu juga memaksimalkan tracking dan kebijakan rapid test yang sejauh ini masih dilakukan. “Kami meminta dukungan dan doa semua pihak. Dengan kehadiran dua lokasi tes cepat molekuler (TCM) dengan menggunakam metode pemeriksaan PCR mampu menjadi energi dan pasukan dalam percepatan penanganan Covid-19,” tuturnya.
Dimana sebelum kasus Corona Virus Disease (COVID-19), alat tersebut digunakan untuk melakukan test TBC. Namun saat ini setelah diganti cartridgenya alat tersebut berubah fungsi untuk tes laboratorium PCR.
“Melihat kondisi yang terus berkembang serta keterbatasan laboratorium yang memang berkompeten dan ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur sebagai laboratorium rujukan untuk proses swab Corona Virus Disease (COVID-19), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo berinisiatif memodifikasi dan memanfaatkan TCM sebagai PCR untuk digunakan tes laboratorium swab,” kata Bupati Tantri.
“Alhamdulillah, berkat support dari Ibu Gubernur Jawa Timur kami mendapatkan cartridge. Yang mana cartridge itu menentukan dan mengubah fungsi TCM yang selama ini untuk tes TBC bisa kita upayakan dan dipergunakan untuk tes laboratorium PCR,” jelasnya.
Lebih lanjut bupati Tantri berharap TCM ini yang akan berubah fungsi menjadi PCR bisa membackup tes laboratorium dalam sehari antara 30-40 spesimen, sehingga harapannya dengan hadirnya TCM yang diubah fungsi dan ditingkatan fungsinya menjadi PCR di Kabupaten Probolinggo mampu membantu dalam menangani kasus-kasus yang mengarah ke COVID-19 di Kabupaten Probolinggo.
“Tentu ikhtiar ini mampu meringankan beban laboratorium yang ada di Provinsi Jawa Timur yang masih berkutat di Surabaya, Malang dan sekitarnya. Minimal untuk Kabupaten Probolinggo mulai Selasa ke depan bisa kita operasikan alat itu, sehingga kita tidak perlu mengirimkan sampel laboratorium pada Provinsi Jawa Timur. Karena sudah bisa kita lakukan secara mandiri di Kabupaten Probolinggo,” terangnya.
Meski mampu melakukan uji swab mandiri, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, tidak berhak mengumumkan seseorang positif Covid-19. Sebelum, Gugus Tugas Pusat menyatakannya. Karena kewenangan itu ada di pemerintah pusat.
Alat itu, kata Tantri, belum akan melayani orang umum. Sebab, pemerintah daerah memfokuskan pada pasien positif Covid-19, PDP, ODP, maupun pemudik yang reaktif rapid test. Warga umum, untuk sementara waktu bisa melakukan tes mandiri di Surabaya. Alat yang ada tersebut diharapkan bisa terialisasi pekan depan.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo memastikan, alat rapid test yang dimilikinya tidak ada yang dibeli dari negara Tiongkok. Rapid test yang digunakan merupakan produksi Amerika dan juga negara Eropa.
Hal itu disampaikan Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Anang Budy Yoelijanto. Penegasan tersebut dinilai penting disampaikan menyusul adanya isu bahwa rapid test buatan Tiongkok yang belakangan dikabarkan, orang yang dites selalu positif korona, tambahnya.(Wap)

Tags: