Pemkab Probolinggo Pastikan Ketersediaan Bahan Pangan Aman

Bulog Probolinggo Pastikan Stok Beras Pemerintah Aman .

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Jelang bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah tahun 2018, Bagian Administrasi Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah Kabupaten Probolinggo menggelar rapat koordinasi (rakor) ketersediaan bahan pangan dan barang penting lainnya bersama sejumlah pengusaha sembako dan bahan pangan lainnya di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo.
Rakor diikuti oleh 500 orang peserta terdiri dari SKPD dan Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo serta Bagian Administrasi Kota Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo dan distributor barang penting lainnya.
Hadir pula Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Mahbub Zunaidi, Sekretaris Baperwil V Jember Juhaeri serta pejabat dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur. Dari hasil rakor ini Pemkab Probolinggo memastikan bahwa stok sembako dan barang penting lainnya jelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah aman di Kabupaten Probolinggo.
Hal ini mendapatkan apresiasi dan penghargaan yang sangat luar biasa dari Disperindag Provinsi Jawa Timur dan Baperwil V Jember. Sebab di Jawa Timur baru Kabupaten Probolinggo yang melakukan antisipasi ketersediaan bahan pokok jelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2018.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah Kabupaten Probolinggo Santoso, Senin 23/4 mengungkapkan isu ketersediaan dan kenaikan bahan pangan selalu menjadi sorotan menjelang hari besar keagamaan dan nasional, terutama menjalang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul 1439 Hirijyah.
“Oleh karena itu, diperlukan sebuah koordinasi antar pihak dengan tujuan agar mengantisipasi ketersediaan stok pangan dan upaya menstabilkan harga untuk kebutuhan sebelum sampai dan sesudah bulan suci Ramadhan,” ungkapnya.
Menurut Santoso, kegiatan ini merupakan upaya Pemkab Probolinggo dalam rangka memberikan kepastian kepada msyarakat mengenai ketersedian barang pokok dan penting lainnya.
“Biasanya jelang bulan puasa dan lebaran permintaan barang pokok akan tinggi. Tingginya permintaan itulah biasanya bersamaan dengan harga yang cenderung naik tanpa bisa dibendung. Supaya hal tersebut tidak terjadi, maka Pemerintah Daerah harus memberikan kepastian dengan cara mengintervensi,” tegasnya.
Lebih lanjut Santoso menambahkan intervensi dari Pemerintah Daerah itu ddilakukan dengan memberikan kepastian kepada para pedagang untuk tidak bermain dengan harga. Dimana harga yang dijual harus dijual dengan harga yang telah diatur oleh pemerintah, tandasnya.
Wakil Kepala Sub Bulog Subdivre VIII UPGB Klaseman Saidi menyampaikan bahwa kondisi stok beras saat ini adalah sebesar 6.363 ton, dimana kebutuhan setiap bulannya untuk Kabupaten Probolinggo adalah sebanyak 600 ton per bulan.
“Dengan stok yang ada ini saja, Insya Allah sudah mencukupi kebutuhan selama 10 bulan ke depan. Kami terus melaksanakan pengadaan beras serta komoditi strategis lainnya seperti tepung, minyak dan gula ke depannya,” “ungkanya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya inflasi terang Saidi, seiring makin beragamnya komoditi yang dimiliki Bulog, maka Bulog telah merilis sebuah program kemitraan bersama masyarakat yang bernama RPK (Rumah Pangan Kita). RPK merupakan kepanjangan tangan Bulog hingga ke konsumen melalui pembelian eceran dengan harga yang sudah ditetapkan.
“Kami telah memiliki 171 peserta RPK yang tersebar di Kabupaten dan Kota Probolinggo. RPK nantinya juga berfungsi sebagai pengawasan harga di pasar, mereka akan melaporkan kepada kami jika ada kenaikan harga yang signifikan,” imbuhnya.(Wap)

Tags: