Pemkab Probolinggo Rapid Test 1.816 Pemudik, 180 Reaktif

Jubir PGTPP COVID-19 dr. Anang sampaikan hasil swab.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

(Kasus Positif Covid-19 Jadi 23 Orang)
Pemkab Probolinggo, Bhirawa.
Jumlah pasien positif corona di Kabupaten Probolinggo, bertambah menjadi 23 orang hingga Jumat 8/5/2020 pagi. Santri yang baru datang dari Pondok Pesantren Al Fatah Temboro atau klaster Temboro menambah deretan panjang kasus terkonfirmasi positif corona di kabupaten Probolinggo.
“Jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Probolinggo kembali bertambah. Seorang remaja berusia 16 tahun asal Desa Sentul, Kecamatan Gading yang datang dari Ponpes Al Fatah Temboro, Magetan dinyatakan positif terinfeksi virus corona,” kata Juru Bicara Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto dalam rilis yang diterima di Probolinggo, Jumat 8/5/2020.
Menurutnya kondisi santri yang terkonfirmasi positif itu sehat dan sudah dimasukkan ke ruang isolasi di rumah pengawasan Kabupaten Probolinggo. Anang menyebut haknya melakukan penanganan sesuai standar. “Selanjutnya kami awasi agar bisa beristirahat dan tidak kontak dengan orang lain, serta disehatkan. Nanti kalau sudah waktunya evaluasi, akan kami lakukan evaluasi,” tuturnya.
Ia menjelaskan tambahan pasien ke-23 positif Covid-19 di Kabupaten Probolinggo itu masuk dalam klaster Temboro, Magetan sehingga yang bersangkutan tidak ada sangkut pautnya dengan pasien positif sebelumnya. “Saat dilakukan karantina di desa, santri itu diperiksa dan menjalani rapid test yang hasilnya reaktif, sehingga langsung dimasukkan ruang isolasi mandiri dan di-swab. Hasil swab-nya dinyatakan terkonfirmasi positif,” kata Anang.
Anang menjelaskan santri tersebut berasal dari hasil karantina yang ada di tingkat desa. Petugas pun melakukan penelusuran kontak erat pasien positif ke-23 itu sehingga diharapkan tidak ada penyebaran di tempat lain. “Sejauh yang kami amati, penelusuran dan kontak erat sudah dilakukan karena sebenarnya sudah lama kasusnya itu dan yang jelas mereka membawa virus corona dari Magetan,” ujarnya.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo hingga Jumat pagi menyebutkan sebanyak 23 warga terkonfirmasi positif terpapar virus corona. Kemudian sebanyak 50 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 433 orang dalam pemantauan (ODP).
Lebih lanjut dikatakannya, jumlah pemudik dengan hasil rapid test reaktif di Kabupaten Probolinggo kembali bertambah. Bahkan, mencapai hampir lipat dua dari sebelumnya. Jum’at 7/5, jumlah pemudik reaktif mencapai 180 orang. Sementara sehari sebelumnya sebanyak 100 pemudik dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test.
Beruntungnya, mereka sudah dikarantina sejak awal datang ke Kabupaten Probolinggo. ”Sekarang total ada 180 pemudik yang hasil rapid test-nya reaktif. Kami sudah ambil langkah tepat dengan me-rapid test dan menindaklanjuti tes swab yang rapid test reaktif,” jelasnya.
Anang mengungkapkan, setidaknya sudah ada 1.816 lebih orang pemudik yang di-rapid test. Sebagian besar memang rapid test-nya nonreaktif. Jumlah yang reaktif ada 180 pemudik. ”Kami tindak lanjuti pemudik yang rapid test-nya reaktif untuk dikarantina di rumah pengawasan. Supaya, saat hasil tes swab positif, tidak menyebarkan ke orang lain,” terangnya.
Anang menegaskan, makin banyaknya pemudik yang reaktif, harus menjadi perhatian serius masyarakat umum. Yaitu dengan memperhatikan imbauan pemerintah dan melaksanakan protokol kesehatan. Mulai dari tidak keluar rumah, pakai masker, dan physical distancing.
”Banyak masyarakat yang tidak tertib. Mereka berkerumunan di tempat belanja dan lainnya. Padahal, kondisi itu sangat rentan penyebaran dan penularan virus korona,” taambahnya.(Wap)

Tags: