Pemkab Probolinggo Segera Pindah Warung Madakaripura

7-FOTO KAKI wap-Warung di Madakaripura 1Probolinggo,  Bhirawa
Pasca tewasnya sorang mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya, Reza Gilang Bastian (21) Asal Puger Jember pada Kamis (10/9) lalu, yang tewas kejatuhan batu dari atas tebing dengan ketinggian sekitar 150 meter saat berada di warung, bersama teman-temannya. Wisata Air Terjun Madakaripura sepi pengunjung. Untuk itu Pemkab Probolinggo melalui dinas pariwisatanya akan memindahkan warung-warung yang dekat dengan wisata tersebut.
Menurut Kepala Disbudpar Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto, Rabu (16/9), menindaklanjuti hal itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kabupaten Probolinggo, secara tegas mengambil tindakan untuk melakukan pembenahan di sekitar area tersebut. Salah satunya akan memindah sejumlah warung yang ada disekitar lokasi wisata.
Sejumlah warung itu akan dipindah ke tempat yang lebih aman yang tak jauh dari wisata Madakaripura, dengan begitu maka nantinya tidak akan ada lagi wisatawan yang sedang istirahat di warung kembali kejatuhan batu dari atas tebing.
Setidaknya 20 warung permanen yang ada, pihaknya akan memindah beberapa warung saja, yang rawan longsoran bebatuan dari atas tebing. Sebeb, di area itu terdapat beberapa warung yang letaknya tepat dibawah tebing. “Kami antisipasi itu, agar terhindar dari peristiwa yang sama. Sisi lain, keberadaan air terjun Madakaripura, pada akhir pekan kemarin tak ada pengunjung lagi, tampak sepi,” kata Anung.
Sepinya wisata air terjun Madakaripura di Kabupaten Probolinggo,membuat pihak terkait mengambil tindakan tegas, agar wisata tersebut tetap di datangi pengunjung seperti biasanya, baik dari dalam maupun luar daerah. Akan tetapi kali ini mendadak sepi seperti bukan tempat wisata lagi.
Sudah barang tentu dengan keadaan para pedagang dan warung disekitar lokasi tampak sepi, mereka memilih tak membuka warungnya, dan tak ada satupun pengunjung yang datang ke wisata air terjun ini. Sejumlah pedagang mengaku karena mereka masih trauma atas peristiwa yang menimpa Reza, asal Puger Jember, kejatuhan batu dari atas tebing dari ketinggian sekitar 150 meter itu tersebut.
Menurut Imam solichin, petugas loket air terjun Madakaripura, wisata air terjun ini lebih sering ditutup pada saat musim penghujan, selain tebing rawan longsor juga rawan terjadinya banjir bandang. “Namun, kejadian yang dialami mahasiswa itu sesuatu yang tak diduga. Ya, begitulah sekarang sontak sepi. Karena mungkin pedagang dan pengunjung masih trauma karena sekarang masih musim kemarau,” ujarnya.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kabupaten Probolinggo, tetap bersitegas untuk tidak menutup tempat wisata air terjun Madakaripura, meski sempat terjadi insiden menewaskan Reza, namun pihaknya akan melakukan berbagai pembenahan sehingga menjadi lebih baik dan aman serta nyaman, tambah Anung. [wap]

Tags: