Pemkab Probolinggo Tawarkan Destinasi di Luar BTS

Monitoring prokes di tempat wisata gencar dilakukan.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Wisatawan Masuk Bromo Wajib Rapid Antigen
Pemkab Probolinggo, Bhirawa.
Balai Besar TNBTS mengeluarkan kebijakan baru untuk mengantisipasi lonjakan penyebaran Covid-19 di tempat wisata BTS (Bromo, Tengger, Semeru). Mulai 30 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021, pengunjung wisata Bromo wajib membawa hasil rapid antigen. Kebijakan itu diambil dalam rapat koordinasi (rakor) dan kesepakatan bersama empat pemerintah daerah. Yaitu, Pemkab Probolinggo, Pemkab Pasuruan, Pemkab Lumajang, dan Pemkab Malang.

“Sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 dan hasil kesepakatan bersama, diputuskan bahwa wisatawan yang ke Bromo wajib membawa surat hasil rapid antigen. Itu berlaku tanggal 30 Desember sampai 3 Januari 2021. Untuk kelanjutannya nanti ada pembahasan lebih lanjut,” terang Sarmin, kepala seksi wilayah I TNBTS, Senin (28/12).

Tidak hanya itu, sejumlah kebijakan lain juga diambil untuk mengantisipasi lonjakan penyebaran Covid-19. Di antaranya, menutup pintu masuk ke kawasan Bromo melalui Malang. Untuk menuju Bromo, wisatawan harus masuk melalui Pasuruan dan Probolinggo. Sarmin mengungkapkan, sesuai kesepakatan dan kebijakan Pemerintah Malang, pintu masuk wisata Bromo dari Malang ditutup. Sehingga, wisatawan hanya bisa masuk lewat Probolinggo dan Pasuruan.

Selain itu, kuota jumlah pengunjung yang masuk ke wisata Bromo dikurangi. Berdasarkan kesepakatan bersama, jumlah pengunjung yang masuk dibatasi maksimal 30 persen dari kondisi normal. “Sebelumnya kuota kunjungan wisatawan ke Bromo dibatasi maksimal 50 persen. Namun, saat ini di perketat menjadi 30 persen,” terangnya.

Sementara itu, Pemkab Probolinggo menawarkan destinasi wisata lokal di sekitar Bromo Tengger Semeru (BTS) dengan tanpa membawa hasil tes rapid antigen. Namun, pengunjung tetap wajib menerapkan protokol kesehatan.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Budaya (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo Sugeng Wiyanto melalui Kabid Pariwisata Dian Cahyo menegaskan, untuk masuk BTS memang ada ketentuan baru. Yaitu, membawa hasil tes rapid antigen. Namun wisata lokal di Kabupaten Probolinggo tidak mensyaratkan hal serupa. “Untuk masuk wisata lokal di Kabuapten Probolinggo, tidak ada kebijakan menunjukkan surat hasil tes rapid antigen. Tapi sesuai SE Ibu Bupati, wajib menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
.
Bagi wisatawan yang sudah datang ke Kabupaten Probolinggo, dikatakan Dian, bisa mengunjungi destinasi wisata di luar BTS. Namun kuota kunjungan hanya dibatasi 30 persen. Itu, sebagai upaya mencegah terjadi kerumunan di tempat wisata. Selain itu, pengunjung diwajibkan menerapkan protokoler kesehatan.

“Ada destinasi wisata puncak Seruni Point yang bisa dituju untuk melihat keindahan alam Gunung Bromo. Tetapi, pengunjung wajib meterapkan protokol kesehatan. Selain itu, kuota pengunjung dibatasi maksimal 30 persen dari kondisi normal,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakannya, selama libur Natal dan tahun baru (Nataru), okupansi hotel di sekitar wisata Gunung Bromo tidak lebih dari 30 persen. Salah satu sebabnya, banyak pengunjung membatalkan reservasi mendadak karena ada kewajiban tes rapid antigen.

Seperti yang disampaikan Operational Manager Hotel Bromo Permai Dwi Purnomo. Menurutnya, okupansi atau tingkat hunian hotel selama libur Nataru tidaklah setinggi yang diharapkan. Selama sepekan ini, okupansi tidak lebih 30 persen.

Bahkan, tidak sedikit hotel yang okupansinya hanya 15 – 20 persen. Dikatakan Dwi, banyak pengunjung yang membatalkan reservasi secara mendadak. Sebabnya, pemerintah di sejumlah daerah mengharuskan tes rapid antigen bagi warga yang keluar masuk daerahnya.

“Jika tidak ada kewajiban tes rapid antigen bagi warga yang keluar masuk daerah, okupansi hotel di wilayah Bromo bisa normal. Tapi, karena ada kewajiban begitu, banyak okupansi yang turun mendadak. Mereka yang sudah reservasi online, membatalkan saat hari-H,” katanya.

Di Hotel Bromo Permai, menurut Dwi, awalnya okupansi sekitar 30 persen dari kamar yang tersedia. Namun, karena ada pembatalan mendadak, tingkat hunian hanya sekitar 20 persen. “Sekarang tingkat huninan sekitar 20 persen, bisa jadi di bawah 20 persen. Seperti semalam ada beberapa yang cancel mendadak,” ujarnya.

Sugeng Wiyanto melalui Kabid Pariwisata Dian Cahyo membenarkan kondisi tersebut. Padahal, tiket online wisata Bromo sudah full booking. “Kami sidak ke hotel-hotel di kawasan Bromo, ternyata banyak pengunjung yang mendadak batal datang. Mereka membatalkan reservasi yang sudah dipesan lewat aplikasi tiket online,” terangnya.

Dian menjelaskan, hampir semua pengunjung yang batal berkunjung dan menginap di hotel kawasan Bromo, disebabkan karena kewajiban rapid antigen. Antisipasi penyebaran Covid-19 di tempat wisata selama libur Natal dan tahun baru (Nataru) begitu ketat.

Tim Disporaparbud Kabupaten Probolinggo, terus me-monitoring penerapan protokol kesehatan (prokes) di tempat-tempat wisata dan hotel. Pemkab Probolinggo memastikan akan tutup langsung, jika ditemukan pelanggaran penerapan prokes.

Menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Bupati Probolinggo Nomor: 360/0702/426.205/2020 tentang Protokol Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Kegiatan Hari Raya Natal, Menyambut Tahun Baru 2021, pihaknya fokus monitoring penerapan prokes di tempat wisata dan hotel. “Kami sudah bentuk beberapa tim untuk melakukan monitoring tiap harinya. Jadi tim itu berpencar melakukan monitoring,” tuturnya.

Sugeng mengatakan, untuk masuk ke tempat wisata, tidak ada ketentuan syarat membawa hasil rapid antigen. Namun, dengan SE Bupati, sudah mempertegas untuk semua baik pengelola maupun pengunjung wajib terapkan prokes. Karena itu, sebagai bentuk ketegasan sesuai SE, akan tutup langsung tempat wisata dan hotel yang kedapatan melanggar prokes.

“Pengelola destinasi wisata alam/buatan, hotel, cafĂ© dan restoran/rumah makan dilarang mengadakan kegiatan hiburan musik/budaya dan pertemuan komunitas yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Selama pembatasan destinasi wisata, pelaku usaha melakukan penyemprotan dan kebersihan di lingkungan usahanya,” tambahnya.[wap]

Tags: