Pemkab Probolinggo Terima Penghargaan Percepatan Buta Aksara

Wabup H. A. Timbul Prihanjoko, terima penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudyaan RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy.

39.799 Warga Probolinggo Buta Aksara
Probolingo, Bhirawa
Berbagai prestasi terus diukir Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo dalam menjalankan roda pemerintahannya khususnya di bidang pendidikan. Salah satunya adalah  penghargaan yang diterima Pemkab Probolinggo atas Kinerja dan Kepedulian yang tinggi dalam Percepatan Penuntasan Buta Aksara dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang diserahkan langsung di GOR Ewangga Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Jumat (8/9) yang lalu.
Penghargaan tersebut diterima oleh Wakil Bupati Probolinggo H. A. Timbul Prihanjoko,  yang diberikan leh Menteri Pendidikan dan Kebudyaan RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy.
Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), mengapresiasi para pemangku kepentingan pendidikan yang telah membantu pemerintah sehingga berhasil menurunkan angka buta aksara.
Dalam penuntasan buta aksara, Mendikbud mengingatkan kepada seluruh pegiat pendidikan, bahwa keberaksaraan tidak hanya bisa membaca, menulis, dan berhitung saja, tetapi perlu dipastikan jika warga belajar sudah bisa membaca, Ia harus betul-betul mengerti yang dibacanya.
Wakil Bupati Probolinggo H. A. Timbul Prihanjoko, Minggu (10/9) mengatakan bahwa Penghargaan Penuntasan Buta Aksara ini merupakan bukti kepedulian Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam memberantas buta huruf masyarakat di Kabupaten Probolinggo.
Pemkab Probolinggo sendiri sangat peduli untuk memberantas buta huruf.Selain itu Wakil Bupati Probolinggo juga mendedikasikan penghargaan ini kepada seluruh masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo (Bupati, DPRD hingga aparatur Dinas pendidikan) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang pendidikan.
Berkat perjuangan dan kerja keras, Pemkab Berhasil. Walupun kabupaten Probolinggo hingga saat ini masih berkutat dengan Keaksaraan Fungsional (KF). Tercatat hingga medio tahun ini, ada 39.799 orang menyandang buta aksara dengan usia 15 tahun ke atas. Targetnya pada akhir tahun 2017 nanti, angka tersebut turun menjadi sebanyak 37.949 penyandang.
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF) Dispendik Kabupaten Probolinggo, Solikin mengatakan, sejak tahun 2011 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melakukan upaya terus menerus untuk menurunkan angka buta aksara.
“Pemerintah daerah tidak tinggal diam, upaya itu dilaksanakan secara berkesinambungan, baik melalui dana APBN, APBD Provinsi Jawa Timur maupun APBD Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.
Menurut Solikin, strategi percepatan melalui GPK-PBA pada tahun 2015 melalui kerja sama pengembangan model dengan BP-PAUDNI Regional II Surabaya, yang sekarang berubah menjadi BP PAUD dan Dikmas Jawa Timur. Hasilnya, angka buta aksara 125.479 orang di tahun 2011 sampai akhir tahun 2016 tersisa 39.799 orang.
Sementara, pada tahun 2017 alokasi KF dasar sebanyak 1.850 Warga Belajar (WB) atau sebanyak 185 kelompok belajar (Kejar). Sebanyak 1.100 WB (110 Kejar) dibiayai dari APBD Kabupaten Probolinggo dan 750 WB (75 kejar) dari APBN dengan melibatkan 17 PKBM yang terfokus di 18 kecamatan. [wap]

Tags: