Pemkab Sidoarjo Beri Bantuan Sarana Cabor Rp 2 M

Pjs Kadisporapar Joko Supriyadi menyerahkan bantuan secara simbolis sepatu roda kepada Ketua KONI Frenky Effendi. [achmad suprayogi/bhirawa

Sidoarjo, Bhirawa.
Untuk memberikan support kepada para atlet dari berbagai Cabang Olahraga (Cabor) yang ada di wilayah Sidoarjo ini, agar terus bias berlatih dengan baik, dan bias berprestasi dengan baik pula. Untuk mendukung hal tersebut Pemkab Sidoarjo telah memberikan bantuan sarana dan prasarana kepada 25 Cabor senilai Rp 2 miliyar lebih.
Prosesi penyerahan bantuan tersebut diserahkan langung oleh Pjs Kadisporapar Sidoarjo Drs Joko Supriyadi kepada Ketua KONI Sidoarjo Franky Effendi, Senin(24/7) di ruang pertemuan GOR Delta Sidoarjo, dengan jumlah Cabor yang telah mendapatkan bantuan tersebut ada sekitar 27 Cabor.
Usai penyerahan, Joko Supriyadi menjelaskan bahwa Pemkab telah memberikan support, memberikan bantuan kepada atlet-atlet agar mereka mudah untuk melakukan latihan. Kalau memungkinkan alat-alat tersebut juga bisa digunakan untuk kegiatan kompetisi, atau juga bisa untuk menyenggarakan pertandingan.
Dengan bantuan ini kita berharap frekuensi latihan para atlet-atleh bisa meningkat hingga maksimal, begitu juga frekuensi pertandingan juga naik, tentu saja harapannya prestasinya juga meningkat lebih baik lagi. “Untuk mencapai tujuan tersebut harus ada kerjasama antara Pemkab, yakni Disporabar dengan KONI dengan para Cabor serta tentu saja dengan para atlet-atletnya,” katanya.
Jadi memang belum semuanya alat-alat olahraga ini bisa diberikan, karena anggarannya memang belum cukup. Tetapi minimal alat-alat ini sudah bisa dipakai untuk latihan, mengikuti pertanaingan maupun menggelar pertandingan. “Nilainya sekitar Rp 2 miliyar lebih, diantaranya untuk Cabor Sepatu Roda, Judo, Karate, Atletik dan yang lainnya,” pungkas Joko Supriyadi.
Sementara itu, Ketua KONI Sidoarjo Franky Effendi sangat mengapresiasi  kepada Pemerintah Sidoarjo, khususnya Disporapar. Namun pihaknya juga berharap kepada pihak Pemkab, khususnya bagian hukum dan dinas yang menangani aset, agar mengelompokan atau mendapat bantuan mana yang dipinjam pakaikan, dan mana bantuan yang sifatnya hibah. “Tujuannya kami agar mudah untuk mendistribusikan. Selain itu, agar kami juga tidak menyalahi aturan. Kalau kami asal terima tidak diperjelas aturannya, nanti akan berdampak kepada pertanggungjawaban KONI,” katanya.
Oleh karena itu, kami tidak ingin asal terima begitu saja, karena ini uang negara harus jelas peruntukannya, juga harus jelas aturannya. “Nanti kami juga akan melakukan monitoring. Jika Cabor-cabor itu sudah ada tempat sekretariat, tentunya kita bisa akan lebih mudah untuk melakukan koordinasi, monitoring maupun evaluasi. Kita kerja bareng-bareng secara transparan kan lebih enak,” jelas Pak Frenky_sapaan akrabnya. [ach]

Tags: