Pemkab Sidoarjo Beri Penghargaan 637 Tahfidz Alquran

M Khudori

Sidoarjo, Bhirawa
Tahun 2020 ini akan ada sebanyak 637 orang tahfidz atau penghafal Alquran di Kabupaten Sidoarjo yang akan mendapat penghargaan dari Pemkab Sidoarjo, berupa uang pembinaan. Jumlah quota tahun 2020 ini sama dengan quota tahun 2019 lalu.
Kasubag Agama dan Kemasyarakatan Bagian Kesejahteraan Masyarakat Pemkab Sidoarjo, Drs M Khudori mengatakan, penghargaan ini tak hanya cukup karena mereka bisa menghafal Alquran saja. Tapi mereka juga harus mampu mengajarkan dan mengamalkan kepada warga lain di sekitarnya.
“Bisa di lingkungan Mushola, Masjid, atau lembaga pendidikan Islam lainnya,” kata Khudori, Jumat (7/2) akhir pekan lalu.
Uang pembinaan yang diberikan sebesar Rp4 juta setahun. Namun akan ditransfer tiap triwulan sekali, sebesar Rp1 juta, kepada nomor rekening bank yang bersangkutan. Pada tahun 2018 lalu nilainya sebesar Rp2 juta per orang. Pada tahun 2019 lalu dan tahun 2020 ini nilainya sama sebesar Rp4 juta per orang.
Seleksi tahun 2020 ini, kata Khudori, sebenarnya sudah tuntas. Hanya saja ada 12 peserta yang kemudian mengundurkan diri. Alasannya macam – macam, ada yang karena merasa sudah tua, kesibukan, juga ada karena harus tugas luar daerah. Dan akan memanggil peserta lainnya untuk mengisi kekosongan 12 personil itu. Datanya, masih ada sekitar 100 calon yang telah mengikuti seleksi, hanya saja belum masuk quota.
“Mereka akan segera kami jaring untuk bisa mengisi 12 yang kosong itu,” katanya.
Khudori mengatakan, program yang telah dimulai sejak tahun 2018 lalu itu, digagas Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, tujuannya agar warga Sidoarjo semakin banyak yang bisa membaca kitab Suci Alquran dan sekalian bisa paham makna isi kandungannya.
“Dalam program ini yang dihargai Bupati adalah dalam penyebaran ilmunya, kalau cuma hafal saja namun tidak diamalkan, apa gunanya,” lanjut Khudori.
Para tahfidz di Kab Sidoarjo usianya beragam. Ada yang masih duduk di bangku SMA akhir, namun jumlahnya tidak banyak. Paling banyak adalah dari kalangan usia dewasa.
Meski tiap tahun program ini ada, namun tiap tahun juga selalu dilakukan seleksi kembali kepada peserta yang mengikutinya. Sebab, supaya tahu bila ada perubahan. Siapa tahu ada yang berubah. Misalnya ada yang meninggal dunia atau perubahan lainnya.
Yang jelas syarat lainnya, kata Khudori, peserta program ini harus warga Kab Sidoarjo. Karena yang akan diajari adalah warga Sidoarjo. Karena tujuannya untuk pendidikan agama warga Sidoarjo. Peserta program ini diikuti para tahfidzh yang ada di 18 kecamatan di Kab Sidoarjo. Namun kalau dipilah, jumlah pesertanya paling banyak lolos seleksi berasal dari wilayah Kec Waru, Porong, Jabon dan Tanggulangin. [kus]

Tags: