Pemkab Sidoarjo dapat Tambahan 15 Petugas PLKB

Kegiatan pelayanan KB yang digelar oleh Dinas P3AKB Kabupaten Sidoarjo. [alikusyanto/bhirawa].

Sidoarjo, Bhirawa.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3AKB ) Kabupaten Sidoarjo tahun 2023 ini, akan mendapat tambahan 15 orang petugas penyuluh lapangan (PL) KB dari BKKN Pusat, lewat jalur PPPK.

Kepala Bidang Keluarga Berencana Dinas P3AKB Kabupaten Sidoarjo, Rahmat Satriawan Ssos MM, menyampaikan bertahun-tahun Kabupaten Sidoarjo mengalami kekurangan petugas PLKB.

Dari datanya, per Bulan September tersisa ada 41 personil PLKB. Sampai Bulan Desember 2023 tersisa 39 orang. Pada tahun 2024 mendatang, diperkirakan bahkan akan tersisa 19 personil PLKB, karena mereka memasuki masa pensiun.

“Untung saja, pada Bulan Oktober 2023, kita mendapat tambahan 15 personil PLKB lewat jalur P3K,” kata Satriawan, Senin ( 18/9) kemarin.

Karena kekurangan petugas PLKB ini, menurut Satriawan, di satu kecamatan petugas sehingga kadang harus merangkap lebih dari 1 desa, dalam memberikan penyuluhan KB. Dirinya menyebut seperti petugas PLKB yang ada di Kecamatan Prambon. Padahal di kecamatan Prambon ini, hanya ada 1 petugas, sedangkan jumlah desa di kecamatan itu ada 20 desa.

Kemudian juga di Kecamatan Tanggulangin, juga tinggal 1 petugas PLKB. Padahal di kecamatan ini ada 19 desa. Sehingga petugas PLKB juga harus merangkap lebih dari 1 desa saat memberikan penyuluhan KB. “Saat ini di Kabupaten Sidoarjo,tiap kecamatan minimal ada 1 petugas saja , maksimal ada 3 petugas,” katanya.

Sebanyak 15 orang petugas yang akan masukkan ke Kabupaten Sidoarjo, diperkirakan akan bertugas pada Bulan Oktober 2023. Mereka akan dibekali pelatihan dasar umum, agar siap bertugas di lapangan.

Menurut Satriawan, angka pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sidoarjo, sampai saat ini sebesar 1 persen lebih. menurutnya masih dianggap berimbang. Dalam ber KB, katanya tidak ada paksaan. Petugas hanya menjelaskan positip dan negatip ikut dan tidak ikut ber KB.

“Petugas KB hanya sebagai pendorong, untuk ikut ber KB. Masyarakat bisa memilih mana alat kontrasepsi yang cocok dengan kondisi dirinya,” ujarnya.

Data di Dinas P3AKB Kabupaten Sidoarjo, alat kontrasepsi KB bagi kaum wanita di Kabupaten Sidoarjo, paling banyak yang dipakai adalah suntik kemudian Pil KB.[kus.ca]

Tags: