Pemkab Sidoarjo Imbau Stakeholder Harus Siaga Bencana

BPBDSidoarjo, Bhirawa
Musim hujan yang disertai angin puting beliung sudah mulai melanda di beberapa daerah di Sidoarjo. Sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Sidoarjo telah mengumpulkan seluruh stakeholder untuk mengantisipasi bencana. Ada bencana atau tidak para stakeholder harus siaga bencana.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Sidoarjo, MG Hadi Sutjipto SH MM saat membuka Workshop Kebencanaan Peran Stakeholder dalam Pengurangan Resiko Bencana dan Penanganan Bencana, Selasa (18/11) kemarin di The Sun Hotel, Sidoarjo.
Menurut Hadi, ada tiga pilar dalam penanganan bencana, termasuk dalam pencegahaannya. Yakni mulai dari pemerintah, pengusaha serta peran serta masyarakat, utamanya yang peduli terhadap penanganan masalah bencana, termasuk pencegahannya juga lebih penting.
Di Sidaorjo ada sekitar tujuh kecamatan berpotensi terserang bencana alam jenis puting beliung. Bencana alam itu berpotensi kembali terjadi di Sidoarjo jelang musim hujan saat ini. ”Selain puting beliung, bencana banjir dan kebakaran serta tanggul jebol juga masih mengancam Kota Delta ini,” katanya.
Sidoarjo masih menjadi kawasan rawan bencana. Sidoarjo juga masuk dalam kawasan berpotensi bencana yang perlu mendapatkan perhatian yang serius. Sebab masuk dalam daerah yang memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi untuk terjadi bencana. Dari 498 kabupaten/kota, Sidoarjo masuk peringkat 298 yang berpotensi bencana. Karena itu, kewaspadaan sangat diperlukan dari masing-masing stakeholder.
Menurut Hadi, sejumlah bencana yang mengancam Sidoarjo harus diantisipasi sejak dini. Puting beliung, banjir, kebakaran dan tanggul Lumpur Lapindo jebol harus diwaspadai karena menjadi ancaman bagi Sidoarjo.
”Khusus untuk puting beliung biasanya terjadi di sejumlah wilayah kecamatan. Setidaknya ada tujuh kecamatan yang berpotensi terkena puting beliung. Yakni, Sedati, Waru, Krian, Wonoayu Sukodono, Taman dan Tanggulangin. Kawasan itu sering diserang puting beliung yang mengakibatkan terjadinya kerusakan. Karena itu harus ada antisipasi agar masyarakat bisa waspada,” kata mantan Kepala Dinas Pendidikan ini.
Sedangkan untuk banjir, ada sejumlah titik yang terjadi genangan air saat hujan deras. Diantaranya di kawasan Waru dan Sedati yang beberapa waktu lalu terjadi genangan air yang cukup tinggi.
Wabup berharap, BPBD Sidoarjo tanggap terhadap antsipasi terjadinya bencana. Baik itu secara personil dan alat kelengkapan tanggap darurat. Sebab untuk anggaran sudah ada di BPBD dan anggaran tak tak terduga di DPPKA.
Kepala Pelaksana BPBD Sidoarjo, Dwijo Prawito mengatakan, antisipasi terhadap bencana menjadi prioritas BPBD. Sejumlah bencana yang diperkirakan akan terjadi sudah diantisipasi sejak awal oleh personil BPBD. ”Kami sudah siap menanggulangi dan pelaksanaan tanggap darurat,” ucapnya.
Diantaranya dengan membentuk relawan ‘Srikandi Tangguh’ yang menjadi naungan BPBD. Relawan ini akan diterjunkan untuk membantu korban bencana di sejumlah kawasan di Sidoarjo. ”Tidak hanya relawan tetapi kami juga berharap semua stakeholder juga memahami penanganan bencana,” pungkasnya. [ach]

Keterangan Foto : Wakil Bupati Sidoarjo, MG Hadi Sutjipto saat mengontrol alat penanganan siaga bencana dari BPBD. [ach/bhirawa]

Tags: