Pemkab Sidoarjo Segera Launching Bus Anti Copet

Halte mirip Transjakarta, posisi halte sejajar dengan lantai atas bus Sidoarjo. [hds/bhirawa]

Halte mirip Transjakarta, posisi halte sejajar dengan lantai atas bus Sidoarjo. [hds/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Kemacetan permanen di perempatan Gedangan dan Aloha menjadi pertimbangan untuk tidak membuka jalur pelayanan bus kota Porong-Bungurasih yang akan dioperasikan April mendatang. Kadishub Sidoarjo, Joko Santosa SH, ditemui Selasa siang, mengatakan, jalur Buduran-Gedangan-Bungurasih sebenarnya jalur gemuk artinya banyak penumpang yang butuh angkutan umum.
Namun Dishub tak mau menambah kemacetan di perempatan Gedangan dan Aloha. Prinsip pelayanan kota bantuan Kementerian Perhubungan ini memberikan pelayanan sehat, murah, aman dan cepat. Bila melewati jalur kemacetan maka prinsip kecepatan tadi tak bisa dipenuhi.
Karena itu, bus kota sebanyak 30 armada akan melewati jalan tol Sidoarjo-Waru untuk menuju terminal akhir di Bungurasih. Begitu pula baliknya juga lewat tol. Bus anti copet dan anti gendam ini full air condition untuk memberikan kenyamanan dan ketepatan waktu. Interfal waktu pemberangkatan juga dijaga sehingga dalam keadaan bus tanpa penumpang wajib berangkat bila tiba saatnya.
Joko menambahkan, bus kota ini berusaha menghindari dari himpitan angkutan umum yang sudah ada. Untuk Buduran-Gedangan-Bungurasih sudah banyak dilayani angkutan umum sejenis minibus.
”Harga tiketnya juga terbilang murah hanya Rp4 ribu. Lebih rendah Rp1.000 dengan mobil angkutan penumpang umum, jenis Isuzu Bison. Direncanakan, bulan depan akan mulai beroperasi, busnya sebanyak 30 unit saat ini sudah siap. Bus itt bantuan dari Kementerian Perhubungan RI di Jakarta,” katanya.
Dijelaskannya, jarak waktu antar bus yang akan melintas disetting berjarak 10 menit tiap bus,  sehingga penggunanya tak membutuhkan waktu tunggu relatif yang lama. Dan berhentinya hanya di halte yang telah ditentukan.
Trayek melintasi jalan konvensional yang ada mulai dari  terminal Porong yang berada di dekat pasar baru Porong, lantas menuju ke Candi, lantas Jl Pahlawan Sidoarjo dan masuk ke Tol untuk menuju ke Terminal Bungurasih pulang pergi.
Dengan beroperasinya bus baru ini, Joko Santoso berharap masyarakat Sidoarjo yang hendak ke Surabaya maupun sebaliknya tak perlu lagi menggunakan kendaraan pribadi, sebab telah tersedia moda angkutan bus baru yang nyaman dan aman. ”Keberadaan bus ini selain untuk pemenuhan angkutan massal yang nyaman dan aman juga murah dan yang penting untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi selama ini,” jlentrehnya.
Salah satu warga Sidoarjo, Suryantini, mengaku sudah mengetahui bila akan beroperasi bus kota baru itu. ”Tentu saja saya senang, selama ini saya menggunakan MPU, tidak aman banyak penggendam dan tukang copetnya,” tutur wanita ini yang selalu bepergian ke Surabaya ini.n hds

Tags: