Pemkab Sidoarjo Targetkan Miliki Pengelolaan B3

Foto Ilustrasi

Sidoarjo, Bhirawa
Pemkab Sidoarjo mentargetkan tahun ini sudah punya fasilitas pengolahan limbah B3 (Bahan Beracun Berbahaya). Diharapkan nantinya tidak ada lagi limbah B3 dibuang sembarangan.
Selain itu, dengan adanya fasilitas pengolahan limbah B3, diharapkan bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Karena nantinya akan dikenakan retribusi bagi setiap pembuangan limbah B3 di fasilitas milik Pemkab itu.
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah mengakui, Sidoarjo memang butuh fasilitas pengelolaan limbah B3. Mengingat, Sidoarjo memang dihuni ribuan perusahaan yang berpotensi mengeluarkan limbah berbahaya. Meskipun limbah-limbah B3 itu sudah ditangani pihak swasta.
Untuk mewujudkan rencana itu, lanjut bupati, pihaknya kini tengah mencari lokasi yang tepat untuk dibangun tempat pengelolaan limbah B3. Lokasi itu harus representatif. Bahkan yang terpenting, harus jauh dari pemukiman warga. ”Kita juga akan segera mengurus seluruh perizinannya, agar fasilitas itu bisa segera dimanfaatkan,” tegas Saiful Ilah.
Bupati Sidoarjo dua periode itu menambahkan, mesin pengolah limbah yang nantinya akan digunakan sudah siap. Bahkan, Pemkab Sidoarjo tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk pengadaan mesin itu, lantaran diberikan cuma-cuma oleh seorang pengusaha.
Pemkab Sidoarjo tinggal menyediakan lahan dan memenuhi segala administrasi yang dibutuhkan. ”Tinggal tempatnya saja, mesin pengolah limbah B3 itu hibah dari pengusaha,” pungkas Saiful Ilah.
Sedangkan, menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Sidoarjo, Bahrul Amiq, pihaknya sudah mensurvey beberapa lokasi dan sudah ada lahan yang bisa digunakan. ”Di wilayah Kec Taman ada lokasi yang bisa digunakan untuk pengolahan limbah B3,” ujarnya.
Amiq menambahkan, pihaknya juga sudah melihat kondisi mesin pengolah limbah B3 yang diberi pengusaha itu. Kondisinya masih layak untuk pengolahan limbah B3.
Untuk sementara waktu, nantinya pengolahan limbah B3 itu dibawah kendali DKLH. ”Kedepan, bisa dikelola oleh BUMD agar lebih profesional,” tegas Amiq.
Sekedar diketahui, banyaknya perusahaan yang berdomisili di Sidoarjo membuat pembuangan limbah B3 kadang belum diolah dengan baik. Bahkan beberapa bulan lalu, Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) menyatakan Kab Sidoarjo dalam kondisi Darurat Limbah B3.
Lembaga penyelamat lingkungan non pemerintah itu menemukan banyaknya titik-titik pembuangan limbah B3 di berbagai tempat di Sidoarjo. Seperti di kawasan Kec Krian,
Balongbendo, Gedangan, Taman, Wonoayu, dan Prambon. Bahkan di Desa Junwangi Kecamatan Krian, Ecoton menemukan limbah bottom ash (sisa pembakaran batu bara) ditampung di rumah salah satu warga. [ach]

Tags: