Pemkab Sidoarjo Terus Kendalikan Harga Pasar

5-harga pasar-Ach-1Sidoarjo, Bhirawa
Terkendalinya harga pasar di seluruh wilayah Sidoarjo, baik di pasar induk maupun pasar tradisional di 18 kecamatan sebelum memasuki Bulan Ramadan hingga pertengahan Ramadan ini tak terlepas dari peran pemerintah.
Selain himbauan kepada pelaku pasar, agar tak seenaknya sendiri menaikkan harga serta seruan terhadap warganya agar tak perlu berbondong-bondong memborong barang-barang yang dibutuhkan. Utamanya kebutuhan komoditi, seperti beras, gula, minyak goreng dan tepung. ”Pemerintah juga melakukan operasi pasar dengan harga murah, dan melakukan mobilling keliling pasar pasar-pasar tradisional di 18 kecamatan,” terang Kabid Perdagangan Sidoarjo Drs Ec Tjarda MM saat dihubungi Mingga (13/7) kemarin.
Menurut Tjarda, program ini juga didukung Dinas Perdagangan Provinsi Jatim, diantaranya melakukan Operasi Pasar (OP) di Porong, Larangan dan Krian dengan harja jual yang jauh lebih murah dari harga pasar. Misal, beras premium yang di pasaran dijual Rp8.850 per kg, di OP hanya Rp7.500, gula pasir di pasar Rp9.500 sedangkan di OP Rp8.500, tepung terigu di pasaran Rp7.250 di OP hanya seharga Rp6.800 dan untuk minyak goreng per 900 ml kami menjual Rp8.750.
Sementara untuk harga di pasaran khususnya minyak goreng bisa bervariasi, seperti Bimoli kemasan 620 ml harganya Rp10.500. Kemasan 2 liter harganya Rp28 ribu, kalau yang tanpa merk atau curah harganya Rp11.500. ”Untuk minyak curah ini turun sedikit dari awal Juli yang mencapai harga Rp12 ribu,” ujar Tjarda.
Harga-harga lain seperti daging sapi dan ayam di Sidoarjo masih cukup stabil, kita bisa melihat harga daging sapi di beberapa daerah sudah mencapai angka Rp100 ribu per kg, bahkan ada yang lebih, di Sidoarjo masih bertahan di angka Rp91 ribu. Begitu juga untuk daging ayam kampung, terus bertahan di Rp47 ribu. Untuk ayam broilernya malah cenderung menurun, pada awal Juli mencapai Rp30 ribu, terus menurun hingga Rp27.500.
Kebutuhan pokok yang cendurung menurun lainnya adalah cabe rawit, dari Rp11 ribu telah turun menjadi Rp9 ribu, cabe keriting dari Rp10 ribu turun jadi Rp9 ribu per kg. Sedangkan bawang merah dari Rp20 ribu juga mengalami penurunan hingga Rp19 ribu. ”Sementara untuk bawang putih masih mengalami fluktuatif, naik turun berkisar di angka Rp13 ribu hingga Rp12 ribu per kg,” urai Tjada.
Diujung penjelasannya, Tjada mengakui sebenarnya pemerintah sendiri tidak bisa mengendalikan harga, semuanya ditentukan pelakuan pasar maupun situasi di lapangan, termasuk kebutuan pembiayaan dan transportasinya. Namun, paling tidak peran permerintah itu sangat bisa membantu, mengarahkan dan mencari jalan keluar. ”Tujuannya antara penjual dan pembeli sama-sama diuntungkan dan tak saling memberatkan. Dan di Sidoarjo sudah berjalan dengan baik, efeknya harga terus berjalan stabil hingg sekarang,” pungkas Tjarda. [ach]

Keterangan Foto : Bupati Sidoarjo Saiful Ilah saat Sidak memantau kondisi harga kebutuhan pokok di Pasar Larangan. [achmad suprayogi/bhirawa]

Tags: