Pemkab Situbondo Antisipasi Dampak Negatif Jalan Tol

Foto: ilustrasi

Situbondo, Bhirawa
Pemkab Situbondo, Jatim, mulai mempersiapkan berbagai hal menghadapi kemungkinan adanya dampak negatif pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi, selain juga dapat memberikan dampak perekonomian di Kota Santri itu.
“Saat ini kami telah mempersiapkan diri dengan mengajak seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) berbuat sesuatu. Karena ketika jalan tol sudah mulai beroperasi, pastinya pemasaran produk-produk lokal akan berkurang,” ujar Kepala Bagian Ekonomi Pemkab Situbondo Sentot Sugiono di Situbondo, Kamis.
Ia mengemukakan, dampak negatif pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo hanya dilewati oleh pengendara dari luar kota akan sangat dirasakan oleh pemilik rumah makan (restoran) maupun pemilik warung di sepanjang Jalur Pantura Situbondo.
Tidak hanya itu, katanya, pemasaran produk-produk lokal seperti makanan dan minuman serta kerajinan milik perajin di Situbondo pastinya berkurang dan pelaku usaha industri kecil menengah (IKM) dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) juga harus mulai mempersiapkan diri.
“Yang jelas pemilik warung dan rumah makan di jalur Pantura akan tutup semua karena pembelinya akan berkurang drastis, termasuk pemasaran kerajinan milik IKM dan UMKM, sebab kendaraan tujuan Banyuwangi dan sebaliknya akan lebih memilih menggunakan jalan tol,” katanya.
Menurut Sentot, jalan tol yang diperkirakan akan mulai beroperasi pada 2020 itu, pemerintah daerah mulai saat ini telah berbuat sesuatu, salah satunya menjalin kerja sama dengan empat kabupaten di eks-Karesidenan Besuki dan Kabupaten Lumajang. “Kerja sama antardaerah di eks-Karesidenan Besuki dan Kabupaten Lumajang nantinya dapat saling mengisi pemasaran produk masing-masing kabupaten,” katanya.
Ia mencontohkan, karena tidak mempersiapkan diri para pelaku usaha telur ayam di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, omzetnya turun drastis dari Rp5 juta per hari menjadi Rp1 juta per hari, setelah jalan tol beroperasi di daerah itu.
“Kalau dampak positifnya jalan tol yang jelas ketika kita dari Situbondo akan ke Surabaya yang biasanya membutuhkan waktu lima jam bisa ditempuh tiga jam menggunakan jalan tol,” ujarnya. [ant]

Tags: