Pemkab Situbondo Gelar BSC The Jewel Of Arsy

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto bersama Wabup Yoyok Mulyadi dan jajaran Forkopimda saat pembukaan BSC 5 di alun alun Kota, Sabtu (1/12). [sawawi/bhirawa]

(Sambut Tahun Kunjungan Wisata 2019) 

Situbondo, Bhirawa
Ribuan pasang mata dari kalangan masyarakat umum bersama pejabat Kota Santri tumpah ruah di sepanjang Jalan RA Kartini, depan alun alun Kota hingga Jalan Diponegoro Situbondo, Sabtu (1/12). Ini terjadi seiring adanya pagelaran event Best Situbondo Carnival (BSC) ke-5 yang digagas Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Situbondo pada akhir tahun 2018 ini. Event yang muaranya untuk memperkenalkan wisata ungulan Situbondo tersebut dibuka langsung Bupati Dadang Wigiarto bersama Wakil Bupati Yoyok Mulyadi berikut jajaran Forkopimda Situbondo.
Menurut Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto, guna untuk menyambut tahun kunjungan wisata 2019, pemerintah Kabupaten Situbondo, kembali menggelar Best Situbondo Carnival (BSC) 5 dengan tema ‘keagamaan permata keagungan Tuhan’. Kata Bupati Dadang, kegiatan BSC 5 merupakan upaya Pemkab Situbondo untuk mempromosikan wisata religius sekaligus mempersiapkan tahun kunjungan wisata yang sudah di depan mata. “Dalam event BSC 5 ini, mari kita tandai sebagai bagian yang tidak pernah terpisahkan dengan rencana besar kita, bahwa tahun kunjungan wisata situbondo adalah tahun 2019,” ungkap Bupati Dadang.
Bupati Dadang menambahkan masyarakat Situbondo harus mempunyai kekuatan bersama-sama dalam satu persepsi bahwa BSC adalah bagian daripada promosi wisata di Kota Santri Situbondo. Untuk itulah, urai Bupati Dadang, dalam agenda kunjungan wisata pada tahun mendatang merupakan pilihan masyarakat Situbondo yang memiliki konsekuensi yang harus dihadapi. “Kita tidak akan mampu menjadi tuan rumah yang menarik bagi wisatawan domestik maupun internasional manakala kita tidak bersama-sama membangun satu persepsi, bahwa BSC adalah bagian dari promosi wisata,” tegas bupati dua periode itu.
Sofwan Hadi, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Situbondo menegaskan, dalam tema religius itu setiap peserta banyak menampilkan berbagai jenis kostum yang menarik. Diantaranya, sebut Sofwan, berkostum salju, vulkano, gunung dan hujan. Tema The Jewel Of Arsy ini, urai Sofwan, sarat mengandung makna permata keagungan Tuhan. “Jadi ada kesesuaian dari pemakaian kostum peserta, karena semua itu merupakan bagian dari kebesaran dan keagungan Tuhan,” tegas Sofwan seraya mengakui kostum mayoritas peserta mengandung nilai nilai keagamaan.
Sofwan menegaskan, tema The Jewel Of Arsy sebenarnya banyak mengacu pada muatan lokal dan kekayaan ragam Kota Situbondo yang notabene sangat religius. Apalagi, tambahnya, Situbondo sejak lama sudah dikenal di tanah air sebagai salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur yang banyak berdiri pondok pesantren. Dengan berbekal itu, sambung Sofwan, ikut berkembang juga pengajian pengajian Salawat Nariyah mulai dari pelosok desa hingga sampai perkotaan. “Jadi sangat pas sekali tema kostum BSC tahun ini,” terang mantan Staf Ahli Bupati itu seraya mengakui untuk seleksi BSC tahun 2018 di ikuti sedikitnya 120 peserta dengan diambli 5 peserta terbaik. [adv.awi]

Tags: