Pemkab Sumenep Buka Gerai Pusat Oleh-oleh dan Cinderamata

7-FOTO KAKI sul-bupati geraiSumenep, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep membuka Gerai Pusat Oleh-oleh dan Cinderamata di jalan Trunojoyo. Dibukanya gerai ini dimaksudkan untuk memberi akses pemasaran bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang selama ini terkesan kesulitan menjual hasil produknya.
Bupati Sumenep, A Busyro Karim berharap, keberadaan gerai pusat oleh-oleh dan cinderamata ini agar berdampak positif bagi pelaku UKM. Untuk itu, pihaknya meminta pengelola benar-benar serius dalam menejemennya. Sebab, tolak ukur pengelolaan usaha itu berada di menejemennya.
“Cara pengelolaannya memang harus benar-benar profesional. Karena ruh gerai ini adalah menejemen dalam pengelolaannya. Karena dari sisi potensinya semuanya memang menunggu,” kata Bupati Sumenep, usai membuka secara simbolis Gerai Pusat Oleh-oleh dan Cinderamata itu, Senin (19/1).
Selain menejemen, lanjut Bupati, promusinya harus benar-benar dilakukan secara serius sehingga gerai ini tidak hanya menarik pembeli lokal melainkan dari kabupaten lain di Madura, bahkan luar Madura. Sebab, secara harga pasti bisa bersaing karena produk yang dijual ini merupakan langsung dari pengrajin, tidak melalui pengusaha. “Makanya kami optimis harga bisa bersaing dengan harga di tempat-tempat lain. Yang penting promosinya dilaksanakan dengan baik,” ungkapnya.
Sementara itu, kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumenep, Saiful Bahri menyatakan, tujuan dibukanya gerai ini untuk membuka akses penjualan bagi pelaku UKM yang ada di Sumenep. Sebab, selama ini UKM kesulitan bermain ditoko modern.
Sebab, meski sudah ada perbup yang mengatur dalam toko modern ini, tapi pelaku UKM khawatir dalam tata cara pembayaran. “Dengan adanya gerai ini, mereka bisa menaruk hasil produknya disini (gerai, red) dengan sistem pembayaran langsung. Jadi, para pelaku UKM tidak khawatir lagi,” jelas Saiful Bahri.
Selain membuka akses penjualan, Disperindag juga mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pembinaan bagi pelaku UKM yang menampilkan hasil produknya di gerai tersebut. Jika ada kemasan atau bentuk apapun yang dirasa kurang baik, Disperindak akan memberi pembinaan bagi yang bersangkutan. “Kalau ada yang kesulitan dalam segi apapun, kami akan berikan masukan. Jadi tidak hanya dalam segi penjualannya, tapi yang sifatnya bentuk hasil produknya juga,” imbuhnya.
Ia menegaskan, ada 300 pelaku UKM yang menampilkan hasil produknya di gerai pusat oleh-oleh dan cinderamata ini. Jumlah tersebut masih bisa bertambah karena masih ada kemungjinan UKM yang akan menampilkan produknya. “Kami berharap UKM yang lain bisa menampilkan hasil produksinya di gerai ini,” harapnya. [sul]

Keterangan Foto : Bupati sumenep, A Busyro Karim bersama ibu Nurfitriana saat meninjau batik yang dijual di gerai pusat oleh-oleh dan cinderamata.

Tags: